Dutanusantarafm-Tak bisa ditolak, kenaikan tarif angkutan umum akhirnya mengikuti kenaikan harga BBM bersubsidi. Kenaikan tarif angkutan umum tersebut seperti yang diberlakukan pada bus antar kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar provinsi (AKAP).
Kenaikan tarif angkutan AKDP dan AKAP dari terminal Selo Aji Ponorogo ke kota tujuan bervariasi. Menurut kepala terminal Selo Aji Ponorogo Eko Hadi Prasetyo persentase kenaikan tarif bus patas Ponorogo tujuan Surabaya sebesar 30 ribu rupiah, yaitu dari 70 ribu menjadi 100 ribu rupiah, untuk AKAP rata-rata mengalami kenaikan 50 ribu rupiah. Sedangkan untuk tarif tujuan Madiun dan Pacitan terangnya rata-rata naik 10 ribu rupiah.
Ia menambahkan jika membandingkan dengan kenaikan harga BBM bersubsidi per 3 September 2022, pertalite dari 7.650 rupiah perliter menjadi 10.000 rupiah perliter dan solar dari 5.150 rupiah perliter menjadi 6.800 rupiah perliter maka kenaikan tarif angkutan tersebut lebih tinggi.
“angka kenaikan tarif bus AKDP diatas prosentasenya melebihi kenaikan BBM bersubsidi yang angkanya berkisar 30 an persen,” terangnya.
Sementara itu meski terjadi kenaikan tarif angkutan umum mulai Senin (5/9), jumlah penumpang yang berangkat maupun tiba di terminal Selo Aji Ponorogo tidak mengalami penurunan. Menurut Eko jumlah penumpang rata-rata masih seperti biasanya, tidak ada penambahan ataupun penurunan signifikan.
“Jumlah penumpang untuk AKDP dan AKAP rata-rata 2000 sampai 2500 orang perhari.” tukasnya. (de)