DUTANUSANTARAFM.COM : Tanah ambles di lahan perhutani seluas seperempat hektar di Dukuh Tugu Nongko yang muncul sejak seminggu lalu akhirnya longsor sebagian, pada Rabu 4 Maret 2020 sekira pukul 17.00 wib. Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa hari. Bencana tanah longsor turun sejauh 300 meter dari titik rekahan hingga menimbun area perkebunan dan pesawahan milik warga. Perkebunan tersebut terdapat tanaman kopi, durian dan jenih buah-buahan lain.
Kades Tugu Rejo Slahung Siswanto mengatakan area tanah ambles itu selalu dipantau oleh tim trc dan tagana desa sehingga saat longsor terjadi bisa diketahui. Sebagai dampak lain dari longsor itu sebanyak 6 kk atau 16 jiwa yang tinggal diempat rumah diungsikan ke rumah tetangga yang ada di dukuh Nongko. Empat rumah itu berjarak sekitar 50 meter disamping titik terakhir berhentinya longsoran tanah.
” Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ke-6 kk tersebut diungsikan karena kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya ” kata Siswanto.
Sementara itu pihak desa juga telah memberikan bantuan sementara untuk keenam kk tersebut, seperti alas tidur, selimut dan lainnya. Belum bisa diketahui berapa kerugian yang dialami pihak perhutani dan warga yang tanamannya tertimbun longsor itu. Sampai Kamis dini hari tim TRC dan tagana desa masih standbay di sekitar lokasi longsor.
“Potensi longsor masih perlu diwaspadai jika hujan masih akan turun terus menerus, karena rekahan yang ambles diatas masih longsor sebagian” terangnya kembali.
Kewaspadaan itu terus dilakukan mengingat pada radius 1 sampai 1.5 km ada 52 kk yang tinggal di bawah lokasi longsor tersebut. Pihak desa akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan menghimbau agar warga tidak melakukan aktifitas di lahan disekitar area yang rawan ambles dan longsor tersebut. (san)