Dutanusantarafm-Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah sampai tanggal 22 Februari 2021,berdampak semakin sepinya terminal bus Selo Aji Ponorogo. Hal itu juga tidak lepas daerah tujuan utama para penumpang saat ini juga sedang memberlakukan PPKM Mikro.
Tujuan utama para penumpang bus selama ini adalah kabupaten/kota Madiun, Surabaya, termasuk malang raya. Kebetulan Kabupaten/Kota di jawa Timur tersebut yang disebut dalam Instruksi Mendagri no 3 tahun 2021 tentang PPKM Mikro ini. Kepala terminal Selo Aji Ponorogo Eko Hadi Prasetyo mengatakan selama ini kebanyakan tujuan para penumpang bus antar kota dalam propinsi (AKDP) termasuk yang memberlakukan PPKM mikro tersebut. “karena itu dampaknya terhadap bus AKDP cukup terasa” ucapnya.
Eko menyebut sejak masa pandemi covid 19 sekitar maret 2020 jumlah bus yang dioperasikan dari terminal Selo Aji Ponorogo terus mengalami penurunan. Baik bus AKDP maupun AKAP yang berangkat maun yang tiba di terminal semakin sedikit. Ia menyebut sebelum pandemi dalam setiap hari ada sekitar 200 armada bus AKDP yang beroperasi, namun saat ini hanya berkisar 25 armada saja. Sedangkan untuk bus AKAP sebelumnya ada 40an armada yang beroperasi, sekarang sekitar 10 armada saja. “Artinya semakin banyak armada yang dikandangkan” terangnya.
Semakin banyaknya armada yang dikandangkan tersebut tidak lepas karena sepinya penumpang bus. Perusahaan bus baik AKAP maupun AKDP terpaksa menghentikan operasional sebagian armada karena tingginya biaya operasional. Dimana biaya yang harus dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan yang diterimanya. Biaya operasional itu meliputi untuk membeli BBM,perawatan,membayar sopir dan kernet dan lainnya. ” Belum lagi jika armada tersebut harus lewat jalan tol, tentu akan semakin besar lagi pengeluaranya.”pungkasnya. (de)
