Dutanusantarafm-Pandemi covid-19 di Indonesia memberikan dampak terhadap kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Pembatasan aktifitas sosial melalui kebiajakan yang diambil beberapa daerah melalui Psbb, berdampak terhadap aspek sosial dan ekonomi. Dampak sektor ekonomi antara lain terhadap sector riil kinerja, penurunan kerja, phk, banyak masyarakat kehilangan pendapatan, termasuk menurunya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri Bambang Supriyanto pada webinar dengan media Senin 7 Desember 2020 menyatakan Covid 19 berdampak pada dunia perbankan, memburuknya kualitas kredit, sector usaha , modal kerja terbatas, terganggunya operasional, termasuk tren nasabah menarik tabungan untuk biaya hidup. Ia menjelaskan pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan,seperti percepatan ekonomi nasional (PEN), subsidi bunga, Penjaminan UMKM, dalam rangka pemulihan ekonomi dan penyelamatan ekonomi nasional. “Menindaklanjuti beberapa kebijakan yang dibuat pemerintah itu, OJK juga telah mebuat Kebijakan tersendiri” tuturnya.
Bambang menyebut OJK turut mengeluarkan kebijakan dalam mendukung Pen khususnya sektor perbankan. Misalnya kebijakan relaksasi atau restrukturisasai kredit sesuai PO JK no 11/2020 tentang stimulus perekonomian nasional. OJK juga membuat perintah tertulis kepada bank melakukan integrasi untuk menjaga stabilitas keuangan melalui PO JK 18/2020. Selain itu dengan pemberian relaksasi kepada BPR, BPRS, perhitungan dana pendidikan. “Kebijakan itu dibuat OJK agar perekonomian nasional terus bisa berjalan ditengah pandemi” terangnya.
Selain mengeluarkan beberapa kebijakan OJK berperan aktif mendukung program pemerintah di daerah. Misalnya OJK Kediri memberikan bantuan satu set fotografi atau studio mini guna mendukung platform digital untuk tiga kabupaten/kota di wilayah Kediri. Bantuan itu diharapkan bisa mendukung aplikasi UMKM mu, dimana platform digital akan bisa diakses semua orang dan akan mendukung perekonomian lokal. Melalui forum media OJK Bambang juga berharap media bisa membantu mensosialisasikan program percepatan ekonomi ini. “termasuk pentingya literasi edukasi dalam mencegah adanya korban investasi illegal” pungkasnya. (de)