DUTANUSANTARAFM.COM: Puluhan warga desa Gupolo Kecamatan Babadan menggeruduk Kantor Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas Sosial P3A) Ponorogo, Selasa (2/6/2020). Kedatangan 35 orang warga kategori tidak mampu tersebut dalam rangka protes karena ditemukannya beberapa warga kaya di desa setempat yang kedapatan mendapatkan bantuan Sosial Tunai (BST) dari kemensos.
Selain melakukan protes, 35 warga tidak mampu tersebut juga mengajukan diri untuk masuk data warga miskin tidak mampu terdampak covid-19. Dari data yang disampaikan warga ada beberapa warga kaya seperti kontraktor, Pensiunan Polri, ASN yang terdaftar menerima bantuan BST dari Kemensos sebesar Rp. 600 rb.
Misnu warga dusun Gupolo Kulon mengungkapkan dirinya tidak mengerti bagaimana pemerintah desannya melakukan pendataan terhadap warga tdak mampu yang usahannya terdampak covid=19. Pasalnya dirinya bersama istrinya yang hanya penjual tempe buntel keliling juga tidak menerima bantuan tersebut. Sementara beberapa warga kaya bermobil tapi malah dapat.
“Padahal usaha saya sebagai penjul tempe keliling sangat tedampak pandemi covid-19 biasannya bisa menjual 4-5 kg kedelai untuk membuat tempe namun sekarang 2 kg saja, itupun sudah susah untuk menjulanya, “terang Misnu.
Sementara itu kepala Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo Supriyadi mengakui menerima pengaduan dari mayarakat desa Gupolo. Dan protes serta pengadual ini bukan yang pertama kalinnya .sebelumnya sudah ada bebebrap desa yang melakukan protes namun biasannya hanya dilakukan satu atau dua orang saja. Tapi yang dilakukan oleh warga Gupolo kecamatan Bababan ini cukup besar.
“Kita akan melakukan pengecekan data dilapangan warga yang dianggap salah sasaran kemudian akan dilakukan penghapusan,”jelas Supriyadi Kepala Dinas Sosial ,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Ponorogo.