Dutanusantarafm-Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Ponorogo resmi dibentuk, pada Rabu (28/9/2022). Rapat Pembentukan FPRB Kabupaten Ponorogo di ruang Pusdalops dihadiri Wabub Lisdyarita, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo Henry Indra Wardhana serta sejumlah pejabat terkait.
Wabub Ponorogo Lisdyarita menyampaikan Forum ini melibatkan kolaborasi pentahelix dalam keanggotaannya, guna mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana di daerahnya.
“FPRB, adalah wadah partisipasi seluruh elemen masyarakat Ponorogo yaitu pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media dan komunitas peduli lingkungan, yang dihimpun supaya memiliki rencana bersama dan implementasinya dalam rangka pengurangan resiko bencana di Ponorogo,” terang Wabub.
Sementara itu Kalak BPBD Ponorogo Henry Indra Wardhana mengatakan pembentukan FPRB menjadi penting karena mengarah kepada manajemen bencana yang memiliki tiga siklus, yakni pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Sehingga, FPRB mampu menjalankan tugasnya untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan kondisi tersebut, guna membentuk upaya pencegahan dan kesiapsiagaan yang bertujuan mengurangi resiko bencana.
” Karena pemerintah tidak mungkin mengatasi bencana sendiri, maka kerjasama dan koordinasi dengan semua pihak harus dilakukan dengan baik” jelasnya.
Ia menambahkan menyangkut manajemen bencana yang memiliki tiga siklus, BPBD mempunyai tugas mengkoordinasikan ketiga kondisi tersebut, untuk menyelenggarakan upaya-upaya pra bencana dalam pencegahan dan kesiapsiagaan. Henry juga menjelaskan FPRB merupakan mitra dari BPBD, dimana pemerintah akan memberikan fasilitas yang dibutuhkan.
Dengan terbentuknya FPRB Kabupaten Ponorogo yang diketuai Moh Kujaeni maka diharapkan resiko bencana bisa dikurangi dan diantisipasi. Sejumlah bencana yang berpotensi terjadi di Ponorogo antara lain hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, angin kencang, termasuk kekeringan. (de)