Waspada !!!! Penyakit LSD Mulai Merebak di Ponorogo

DUTANUSANTARA FM.COM : Ponorogo – Kasus Penyakit LSD atau Lumpy Skin Disease di Ponorogo sudah merembet ke beberapa Kacamatan saat ini . Padahal pada Selasa ( 21/02/2023 ) kemarin penyakit LSD ini baru ada di kecamatan Sooko, Sampung dan Pulung. Sekarang ini sudah merembet di Kecamatan Jenangan Desa Mrican dan Desa Lembah Kecamatn Babadan . Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo mencatat awal Februari jumlah sapi yang terjangkit LSD baru 3 ekor. Kemudian , Selasa (21/2/2023) data Dipertahankan menunjukkan peningkatan menjadi 49 ekor . Kemungkinan saat ini kasus LSD di Ponorogo terus bertambah jumlahnya seperti yang terjadi di Desa Lembah Kecamatan Babadan .
“Kemarin Saya Sudah melaporkan ke desa . Katannya desa sudah melaporkan ke petugas dinas pertanian, “kata Sudarto , Peternak asal Desa lembah yang sapinnya terkena LSd sejak 4 hari yang lalu.
Sudarto (40th) petenak asal Dusun Ngijo Desa Lembah Kecamatan Babadan merupakan salah satu korban PMK juga. 2 Ekor sapinya mati akibat PMK namun tidak masuk dalam penerima kompensasi baik dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo maupun Kementrian Pertanian karena faktor informasi yang tak tersampaikan ke tingkat bawah.
Kepada Dutanusantarafm.com , Rabu (01/03/2023) Sudarto menyampaikan sapinya ditemukan ada gejala bentol –bentol sekitar 4 hari yang lalu. Pihaknya sudah melaporkan ke desa kemudian pihak desa sudah melaporkan ke paramedis veteriner pemerintah . Namun sampai , Rabu ( 01/03/20230) belum ada petugas yang datang . Agar sapinya terselamatkan maka Sudarto meminta bantuan dokter swasta .
“ Kalau menunggu petugas pemerintah bisa kelamaan ya terpaksa saya meminta bantuan dokter swasta bayar secara mandiri. Saya mohon kepada pemerintah lebih cepat merespon kebutuhan masyarakat karena ternak ini menyangkut nyawa dan satu-satunnya tabungan petani . Saya juga memohon kepada pemerintah desa agar setiap informasi regulasi kebijakan tolong disampaikan ke tingkat bawah jangan mandeg sampai ke desa tapi rakyatnya gak tahu karena yang menderita rakyat , “terang Sudarto.
Di informasikan penyakit LSD pada sapi ini disebabkan oleh virus ini termasuk dalam keluarga Poxvirus dan menyebar melalui gigitan serangga yang terinfeksi, seperti nyamuk dan agas (sejenis lalat kecil). Gejala LSD pada sapi termasuk demam, pembesaran kelenjar limfe, dan perkembangan benjolan kulit atau nodul yang khas. Benjolan tersebut dapat berbeda ukurannya dan dapat ditemukan pada kulit kepala, leher, dan tubuh. Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian. (wid)