DUTANUSANTARAFM.COM : Sebanyak 36 jiwa warga Lingkungan Poko Dusun Nguncup Desa Bekiring tiap hari diliputi rasa ketakutan akan bencana tanah retak yang semakin besar sewaktu-waktu bisa menimpa mereka. Pasalnya, meski tidak sedang hujan setiap hari warga merasakan adanya pergerakan tanah ambles. Selama 3 hari ini , sejak Sabtu ( 13/05/2023)-Senin (15/05/2023) tidak terjadi turun hujan namun keretakan tanah terus melebar bertambah hingga 5 cm. Merasakan terus ada getaran warga terdampak akhirnya memutuskan tidur di pengungsian .
“Saya dan keluarga khawatir ketika kita tertidur tiba –tiba tanah ambles begitu bagaiamana? ya lebih baik mengungsi karena rumah kita juga sudah retak –retak, “ungkap Senun salah satu lansia yang mengungsi kepada dutanusantarafm.com. Senin ( 15/05/2023).
Senun menceritakan kawasan lingkungannya yang terdampak tanah retak seluas 8 hektar yang di huni oleh 14 KK. Bencana tanah retak ini sudah terjadi sejak 2017 lalu. Warga bertahan karena tidak punya pilihan mau pindah kemana lagi .
“Namun sekarang ini kita tidak bisa bertahan lagi karena keretakannya terus bertambah , rumah juga sudah rusak sedangkan pergerakan tanah terus terjadi yang membuat warga selalu diliputi ketakutan. Tahun kemarin sudah ada 8 KK yang pindah rumah karena bencana tanah retak ini . Kepindahan mereka tanpa ada bantuan sama sekali dari pemerintah . Kami yang 14 Kk ini minta kepada pemerintah untuk dibantu direlokasi , “terang Senun. (wid)