Dutanusantarafm-Upaya meningkatkan kreatifitas yang mendukung perekonomian masyarakat, Kelurahan Kepatihan mengadakan pelatihan batik ecoprint di SMK PGRI 1, pada Minggu (21/1). Pelatihan membatik yang pertama kali dilaksanakan oleh Kelurahan Kepatihan ini mengundang ketertarikan dan antusiasme lebih dari 60 peserta.
“Peserta yang kami undang bukan hanya perwakilan pkk dan karang taruna. Ketua RT dan RW juga dihadirkan. Tujuannya agar semua bisa terlibat dan bisa membaca peluang kerajinan batik ecoprint ini ” kata Lurah Kepatihan Husnul Arifandi usai membuka pelatihan.
Pelatihan batik ecoprint bagian dari usaha untuk ikut memberdayaan masyarakat. Apalagi membatik ecoprint ini cukup mudah dan bisa dilakukan di rumah.
“Utamanya yang punya banyak waktu di rumah, bisa memanfaatkannya dengan bikin batik ecoprint” ucapnya.
Untuk mendorong umkm dari kerajinan batik ini, pihak kelurahan siap membantu untuk mempromosikan dan menjualkan. Bukan hanya itu, untuk yang serius akan menekuni kerajinan batik ecoprint akan difasilitasi dan dilakukan pendampingan.
“Harapannya setelah pelatihan ini ada yang tertarik untuk melanjutkannya sebagai usaha. Kita siap membantu sampai pada penjualan” imbuh Arifandi.
Jika batik ecoprint bisa dikembangkan maka bisa menjadi icon Kelurahan Kepatihan. Apalagi batik yang cukup trend dengan motiv lingkungan ini tidak kalah dengan batik lain seperti tulis, cetak dan ciprat.
Pelatihan batik ecoprint ini disambut baik oleh salah satu peserta dari RW 01 Endang. Menurutnya pelatihan ini sangat bermanfaat, apalagi kerajinan ini belum banyak yang mengenalnya. Sehingga bisa tergolong kerajinan baru disini, meski ditempat lain mungkin audah lama.
“Untuk melakukannyapun juga tidak sulit karena bahan-bahannya mudah didapatkan” akunya.
Sementara itu pemateri dari SMK PGRI 1 Debora Eka menjelaskan batik ecoprint ini merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, bunga, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain. Agar warna yang dihasilkan dari tanin daun mampu meresap sempurna dan tahan lama, maka sebaiknya menggunakan kain dari serat alami.
Pembuatan batik ecoprint akan mengurangi resiko kesehatan seperti alergi, bahkan pencemaran lingkungan dari proses pembuatan.
“Daun, bunga, akar, batang yang digunakan dapat ditemui hampir semua tempat. Produk fashion yang dapat dibuat bisa banyak varian seperti pakaian, scraft, tas, bahkan blangkon.” tukasnya. (de)