DUTANUSANTARAFM.COM: Wakidi, petani asal Desa Wotan RT 01/01 Kecamatan Pulung bersama kelompoknya sukses membudidayakan Pisang Cavendish di Ponorogo. Budidaya pisang yang dirintisnya itu dimulai sejak Februari 2018 silam. Bibit pertama didapatkan Wakidi dengan membelinya dari Kota Malang dengan harga perbatang Rp.100 ribu. Setelah di kembangkan dan berhasil kini budidaya Pisang Cavendish oleh Wakidi sudah menyebar menjadi 12 kelompok petani Pisang Cavendish yang tersebar di beberapa desa. Diantaranya di Desa Bekiring, Wagir, Banaran, Warungbung, Wotan , Pulung dan Sugihan. Jenis Pisang Cavendis yang sukses dibudidayakan adalah Aligator.
Di informasikan Pisang Canvendish menarik dan prospeknya cukup bagus karena disukai konsumen juga petani. Pisang cavendish ini merupakan satu komoditas buah tropis yang sudah banyak dikenal. Jenis pisang yang satu ini seringkali dianggap sebagai pisang import karena kulit buahnya yang mulus dan dengan warna yang cerah serta menarik. Pisang ini juga memiliki rasa yang manis sehingga banyak disukai, belum lagi kandungan nutrisi yang kaya di dalamnya.
“Kita sudah menanam , sudah panen dan sudah bisa buat contoh nyata kepada para petani. Harga panen pisang cavendisih ditingkat petani lumayan tinggi yait u Rp 250 ribu-300 ribu per tandan . Jika kwalitasnya masuk A1 super harganya lebih tinggi lagi yaitu Rp.300 ribu-400 ribu per tandan, “jelas Wakidi.
Wakidi mengungkapkan rencananya setelah bupati baru dilantik kelompoknya akan mengembangkan hingga ke tiap desa , dengan membentuk kemitraan –kemitraan. Karena , jika mengembangkan pisang lokal harganya per tandan paling tinggi hanya sekitar Rp.150 ribu saja.
“Banyak petani yang saat ini mulai tertarik utnuk membudidayakan Pisang Cavendis karena pemeasarannya cukup lancar meski pandemi corona. Kalo hasil panen saya di kirim ke Madiun, Solo dan Bali. Namun kalo milik teman teman lainnya masuk di supermaket Ponorogo – Madiun, “jelas Wakidi kepada dutansantarafm.com , Minggu ( 14/02/2021). (wid)