DUTANUSANTARAFM.COM : Lembaga Survei The Republic Institute yang didirikan oleh Sufyanto Dosen, Peneliti dan Alumni Doktor Politik Universitas Airlangga Surabaya dan Fatekhul Mujib Dosen, Peneliti dan Kandidat Doktor Charles University Praha Republik Ceko merilis hasil survei jelang Pilkada Ponorogo,Kamis ( 03/12/2020) di Kafe Gayeng Ponorogo. Lembaga nirlaba ini melakukan penelitian dan survei terkait pilkada disejumlah daerah termasuk di antarannya di Ponorogo dalam 2 periode. Rillis hasil surver terkini yang dilakukan oleh The Republik Institute 22-30 November 2020 menyajikan data elektabilitas paslon Sugiri Sancoko-Lisdyarita menggungguli petahana dengan selisih yang cukup signifikan, yakni terpaut 10,2 %. Elektabilitas pasangan Sugiri Sancoko-Lisdyarita mencapai 52,7 % sedangkan Ipong- Bambang mencapai 42,5 % dan terdapat 4,8 % undercided voter . Faktor atau variable utama yang menyebabkan incumbent tidak lagi memperoleh simpati , kesukaan dan pilihan bagi rakyat Ponorogo adalah kinerja bupati yang tergolong rendah yaitu 60,2 %.
“Kami melakukan risetperilaku memilih pada pilkada serentak 9 Desember ini di banyak daerah guna mengukur tingkat popularitas , liketabilitas dan elektabilitas termasuk di Ponorogo. Ponorogo menjadi menarik karena masuk wilayah mataraman namun memiliki sub kultur Pananragan dengan identitas sosial Warok. Perubahan perilaku memilih mereka sangat tinggi terbukti dalam sejarah belum ada petahana yang mampu bertahan,”terang Sufyanto kepada awak media Kamis (03/12/2020).
Sufyanto menjelaskan Survei terkini yang dilakukan pada rentang waktu 22-30 November 2020 ini menggunakan metode teknik pengambilan sampel Multi stage Random Sampling dengan jumlah sampel 600 responden tersebar di 21 kecamatan dengan margin error 3,8 %. Menarik untuk dicermati , pada Survei kedua ini petahana mengalami tren penurunan, sebaliknya sang penantang Sugiri Sancoko-Lisdyaritan mengalami tren kenaikan. Karena pada survei pertama Oktober kemarin Sugiri-Lisdyarita hanya memperoleh 49,5% kemudian pada survei kedua naik 3,2 % menjadi 52,7 %. Sedangkan Paslon Ipong-Bambang yang sebelumnya memperoleh 44 % turun 1,5 % menjadi 42,5 %. (wid)