Dutanusantarafm.com-Meski lebaran Idul Fitri sudah lama berlalu, penerbangan balon udara oleh warga hingga hari Senin 16 Juni 2020 masih saja dijumpai di Ponorogo. PLN UP3 Ponorogo mencatat sudah ada 8 balon udara tanpa awak yang menyangkut jaringan listrik, yang berakibat terjadinya pemadaman.
Manager PLN Up3 Ponorogo Redi Suzanto mengatakan Balon udara yang menyangkut jaringan listrik PLN terakhir terjadi di Jl.Arief Rahman hakim pada Minggu 14 juni 2020. Balon udara yang menyangkut jaringan menengah itu adalah yang kedelapan kali selama lebaran idul fitri ini. Sesuai data yang ada di PLN dari 8 kasus itu 6 kasus terjadi di Ponorogo dan 2 kasus di wilayah kabupaten Trenggalek. Sedangkan jika dilihat dari jaringan listriknya 6 balon udara mengenai jaringan menengah 20 ribu volt dan 2 balon udara mengenai jaringan tegangan tinggi 150 ribu volt . “ dua jaringan tinggi yang terkena balon udara adalah di perbatasan Ponorogo –Madiun dan perbatasan Ponorogo-Trenggalek” ungkapnya.
Kasus balon udara yang menimpa jaringan listrik PLN berdampak terjadinya pemadaman listrik di wilayah terdampak , mulai 30 menit bahkan sampai dua jam. Semua itu tergantung dengan tingkat kesulitan dan bahayanya dalam mengevakuasi balon tersebut. “ Untungnya petugas dengan cepat melakukan evakuasi sehingga kebakaran atau kerusakan jaringan bisa dicegah” terangnya. Bila tidak segera diatasai resiko terbesar bisa menyebabkan kebakaran dan mengancam keselamatan manusia.
Redi menambahkan ancaman paling besar jika balon udara mengenai jaringan listrik tegangan tinggi, karena bisa menyebabkan listrik padam disatu kabupaten. Selain itu pada jaringan tegangan tinggi tingkat pengamananya juga semakin tinggi karena resikonya besar dan harus dilakukan oleh pekerja yang betul-betul profesional. Redipun meminta warga Ponorogo untuk menyudahi menerbangkan balon udara tanpa awak ini. “ banyak obyek vital yang bisa terancam bukah hanya milik PLN saja, kawasan hutan , penerbangan udara , rumah penduduk dan banyak lagi lainnya,” pungkasnya. (san)