DUTANUSANTARAFM:COM.Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo Supardi mengatakan anak yang sakit tidak perlu memaksakan masuk sekolah untuk ikut ujian nasional SMK. Bahkan anak tersebut sebaiknya dipaksa untuk langsung mengikuti ujian nasional susulan saja.
“Sebaiknya jika sakit untuk beristirahat di rumah saja dan setelah sembuh ikut ujian susulan” pesan Supardi.
Sakit yang dimaksud utamanya sakit panas yang disertai batuk dan pilek apalagi disertai sesak, yang mirip gejala sakit korona untuk mengantisipasi agar tidak menular maka harus dipaksa tidak ikut un dulu. Ujian Nasional (UN) SMK akan berlangsung selama empat hari mulai Senin 16 Maret 2020 sampai Kamis 19 Maret 2020 mendatang. Untuk peserta UN SMK di Ponorogo terdata sekitar lima ribu siswa yang berasal lebih dari 30 SMK N dan Swasta.
Supardi menambahkan Ujian Nasional SMK/ MAK di Ponorogo tetap dilaksanakan meski proses belajar mulai TK hingga Perguruan Tinggi diliburkan dua pekan karena kasus virus korona. Penghentian proses belajar mengajar di sekolah atau dikampus untuk sementara waktu itu mengacu SK gubernur Jatim dan juga instruksi Bupati Ponorogo. ” Untuk UN SMK/MAK masuk perkecualian, sehingga dilaksanakan sesuai jadwal” jelasnya.
Namun begitu sekolah yang menyelenggarakan UN diwajibkan menyediakan sabun dan air untuk cuci tangan. Kalau bisa melakukan penyemprotan cairan desinfektan malah lebih bagus. Sementara itu penyelenggaraan UN hingga hari kedua berlangsung lancar, tidak terjadi trouble pada jaringan internet yang fatal. (san)