Dutanusantarafm-Korban meninggal karena laka air di wilayah Kabupaten Ponorogo dalam sebulan ini ada lima orang. Kasus laka air ini membuat prihatin banyak pihak, karena empat dari lima korban tersebut masih anak-anak.
Kabid Logistik dan Kedaruratan Dinas BPBD Ponorogo Setyo Budiono menjelaskan lima kasus laka air yang membawa korban jiwa itu adalah laka air di Sambit dengan tiga korban meninggal, kasus di Badegan dengan satu korban, dan terakhir laka air di Kadipaten dengan satu korban meninggal. Kasus laka air tersebut kebanyakan terjadi karena anak-anak yang bermain di air tanpa punya ketrampilan berenang.
Kecerobohan anak korban laka air karena mereka tidak paham betul kondisi tempatnya bermain itu. Budi menambahkan anak yang bermain lepas tanpa pengawasan orang tua bisa membahayakan. Anak belum punya pengetahuan soal ancaman banjir yang sewaktu-waktu bisa terjadi, bagaimana cara menyelamatkan diri dari bencana alam dan lainnya. “Apalagi jika mereka bermain di air, apakah sungai atau sumber air yang potensi berbahaya” terangnya.
Budipun berharap agar dimusim hujan ini orang tua tidak mengijinkan anak bermain di air, apalagi disungai yang berpotensi banjir. Orang tua harus meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya. “Orang tua harus membatasi anak bermain di air dan intens mengawasinya. Jangan sampai anak dilepas begitu saja” pungkasnya.(de)