Home / Dinamika Aktual / Kabar Kota Kita

Selasa, 23 Mei 2023 - 12:38 WIB

Satpol PP Gencarkan Sosialisasi, Kanwil Bea Cukai Jatim 2 Optimis Target 58,7 Triliun Tercapai

Dutanusantarafm-Jawa Timur sebagai daerah produsen rokok terbesar di Indonesia, potensi pendapatan dari cukaipun cukup tinggi. Kanwil Bea Cukai Dua Jawa Timur menargetkan perolehan pendapatan dari cukai sebesar 58,7 triliun rupiah tahun 2023.

Tjerja Karja Adil Kabid fasilitas kepabeanan dan cukai Kanwil Bea Cukai Jatim Dua disela sosialisasi pemberantasan rokok ilegal di Ponorogo pada Selasa (23/5/2023) mengatakan perolehan penerimaan dari cukai tahun 2022 mencapai 62 triliun dari target 60 triliun rupiah. Karena itu target tahun 2023 sebesar 58.7 triliun rupiah tersebut, pada akhir tahun nanti berpotensi dinaikkan.

Ia menyebut wilayah jatim dua termasuk penghasil rokok terbesar di Jawa Timur. Wilayah ini meliputi Pasuruan, Probolinggo, Malang, Kediri, Madiun, termasuk Ponorogo.

” Karena banyak pabrik rokok di wilayah ini, maka potensi penerimaan cukai juga tinggi,” jelasnya.

Penerimaan cukai tersebut akan kembali ke masayarakat salah satunya melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH CHT). Dana bagi hasil antara lain dipergunakan untuk membangun infrastruktur, peningkatan bidang pendidikan, bidang kesehatan, memajukan pertanian dan lainnya untuk kesejahteraan rakyat.

“Dengan semakin tingginya penerimaan cukai, maka dukungan untuk peningkatan pembangunan juga akan semakin besar, ” imbuhnya.

Iapun menyebut pentingnya pemberantasan rokok ilegal guna meminimalisir kebocoran penerimaan cukai. Karena rokok ilegal akan membuat penerimaan negara dari cukai berkurang.

Dikesempatan yang sama Kepala Satpol PP Provinsi Jatim, M Hadi Wawan Guntoro mengatakan sosialisasi peraturan perundang-undangan dibidang cukai guna memberantas rokok ilegal akan terus dilakukan.

Ia.menambahkan pemberantasan rokok ilegal menjadi tugas bersama bukan hanya pemerintah.

“Pemberantasan rokok ilegal butuh ornas dan tokoh masyarakat, lembaga pendidikan, media massa, termasuk pengusaha atau melibatkan pentahelix,” jelasnya.

Dengan unsur pentahelix maka diharapkan pemberantasan rokok ilegal lebih maksimal. Apalagi modus dalam peredaran rokok ilegal semakin canggih dan meluas sampai ke pelosok.

“Peredaran rokok ilegal bukan hanya mengurangi penerimaan negara, tapi rokok ilegal juga tidak dijamin kandungannya aman untuk kesehatan.” tukasnya. (de)

Berita ini 111 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Dinamika Aktual

Rumah Pedagang Sayur di Gontor Diobrak-abrik Pencuri, Saat Ditinggal Tarawih

Dinamika Aktual

Harga Ayam Potong Dari Peternak Saat Ini RP 21 Ribu /Kg

Dinamika Aktual

Fogging DBD di Lingkungan Kelurahan Kepatihan, Upaya Pencegahan Selain 3M Plus

Dinamika Aktual

Los Pasar Banu Baosan Kidul Ngrayun Ambruk, Diterjang Angin Kencang

Dinamika Aktual

Pohon Tumbang di Ngebel, Akibatkan Sejumlah Bangunan Rusak

Dinamika Aktual

Pasien DBD Di RSUD Hardjono Ponorogo Meningkat Tajam, 3 Bulan Terakhir

Dinamika Aktual

Dua Caleg PDIP Mantan Kades, Sukses Melenggang ke DPRD Ponorogo

Dinamika Aktual

Diduga Gas Bocor, Rumah Warga Baosan Kidul Terbakar