DUTANUSANTARAFM.COM: Delapan kepala keluarga atau 19 jiwa warga dukuh tugu nongko desa Tugu Rejo Kecamatan Slahung memilih meninggalkan rumah mereka pada Sabtu 7. Maret 2020, karena rekahan tanah di lahan perhutani yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya bertambah lebar.
Sebelumnya disekitar dilokasi yang sama hutan petak 74 perhutani longsor sampai sejauh tiga harus meter, sehingga 6 kk atau 16 jiwa harus mengungsi. Kini total warga yang telah mengungsi sebanyak 14 kk atau 35 jiwa. Kades Tugu Rejo Siswanto mengatakan warga memilih mengungsi karena takut terjadi longsor susulan yang membahayakan jiwa mereka.
“Akhirnya warga memutuskan mengungsi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan keselamatannya” terang Siswanto.
Karena masa pengungsian warga memilih untuk membawa serta hewan ternak peliharaan dan sebagian perabot rumah tangga. Proses kepindahan warga untuk mengungsi tersebut dengan dibantu para relawan, unit trc, dan perangkat. Siswanto menambahkan diantara pengungsi mayoritas memilih ke rumah saudaranya yang masih di dukuh tugu nongko, namun ada juga yang mengungsi di luar dukuh. Yang terpenting mereka merasa nyaman dan juga aman selama mengungsi. Selain itu pihak desa juga akan mengupayakan untuk memberikan bantuan kepada mereka.
“Kita upayakan kebutuhan pokok bisa terpenuhi selama mengungsi” tambahnya kembali.
Saat ditanya sampai kapan mereka meninggalkan rumahnya, Siswanto belum bisa memprediksi karena tergantung situasi dan kondisinya. Mengingat ancaman longsor bisa saja kembali terjadi karena saat ini hujan dimungkinkan masih akan sering turun.