DUTANUSANTRAFM.COM. Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Nuning Rodiah menyatakan radio saat ini merupakan lembaga penyiaran dengan distibusi hoak terendah. Hal itu disampaikannya saat acara jagong budaya yang diselenggarakan oleh Bawaslu Ponorogo pada Rabu ( 19/08/2020). Berdasarkan data hasil survei dari masyarakat komunikasi menunjukkan potensi dan penyebaran hoak dari lembaga penyiaran radio hanya sebesar 1,2% saja. Sementara untuk lembaga penyiaan televisi distribusi atau penyebaran informasi hoaknya mencapai angka 8,6 %, sedangkan distribusi informasi haok melalui medsos mencapai angka 87 %.
Untuk itu Nuning Rodiah mengajak Bawaslu dan KPU menggunakan lembaga penyiaran yang resmi ini untuk proses sosialsiasi dan pengawasan dalam tahapan pilkada serentak 2020 ini. Di wilayah kabupaten Ponorogo ada dua lembaga penyiaran resmi yaitu diantarannya Radio Duta Nusantara 92,1FM . Berikutnya ada 5 lembaga penyiaran komunitas dan 1 lembaga penyiaran berlangganan
“Dua radio itu yang seharusnya diajak kerjasama untuk sosialiasi oleh Komisi Pemilihan Umum untuk bersama sama melakukan proses sosialisasi iklan kampaye di lembaga penyiaan. Jika ada yang ada iklan diluar yang disebutkan tadi harusnya tidak di perkenankan. Bahkan untuk radio komunitas pun belum boleh menerima iklan niaga namun untuk iklan layanan masyarakat untuk kepentingan sosialisasi masih di perkenankan, “terang Nuning Rodiah.
Disampaikan 9 lembaga penyiaran resmi di bawah KPI di Jawa Timur oleh Nuning Rodiah kepada Bawaslu dan KPU Ponorogo dimaksudkan untuk mengantisipasi segala potensi politisasi sara, ujaran kebencian dan berita hoak pada pilkada serentak ini. Karean potensi penyebaran hoak paling rendah saat berada di lembaga penyiaran radio. (end).