Dutanusantarafm-Masa pandemi covid-19 membuat stok darah di Unit Donor Darah (UDD) PMI Ponorogo sering menipis alias krisis darah. PMI pun meminta warga tidak perlu takut donor darah di era pandemi covid ini.
Kabag pelayanan UDD PMI Ponorogo Sunarmi mengatakan stok darah sering kritis, karena pendonor berkurang drastis beberapa bulan ini. Saat ini misalnya stok darah golongan O dan AB menipis. Ia menjelaakan masa pandemi sangat mempengaruhi tingkat partisipasi para pendonor. Pendonor yang datang ke UDD PMI menurun jumlahnya. “Barangkali karena takut atau dikira tutup, sehingga yang datang untuk donor Berkurang” ungkapnya.
Ia menambahkan selain tingkat partisipasi yang menurun kegiatan donor darah masal juga tidak berjalan lancar. Masa pandemi di sekolah, kampus tidak ada aktifititas, sehingga tidak bisa digelar donor darah massal secara maksimal. Saat dilaksanakan donor darah hanya diikuti para guru atau dosen dan karyawan saja. “Padahal disetiap acara di sekolah atau kampus biasanya yang berpartisipasi banyak, dari para siswa dan mahasiswa” jelasnya.
Sebagai solusinya maka PMI menggalakkan kegiatan donor darah dengan kelompok-kelompok lain seperti karang taruna, instansi atau kantor. Pada saat seperti yang diharapkan akan ikut para pendonor darah baru.
Karena terjadi krisis darah maka PMI Ponorogo pernah suatu saat harus mendatangkan atau didroping dari luar Ponorogo,agar permintaan dari yang membutuhkan darah tetap bisa dilayani. Solusi lain dalam kondisi krisis darah adalah petugas rutin menghubungi para pendonor aktif, saat tiba waktunya donor. Bisa juga dengan menganjurkan donor pengganti dari keluarga yang membutuhkan.
Untuk kepentingan kemanusiaan, PMI pun meminta warga tidak takut datang ke kantor untuk donor. Masa pandemi ini petugas menerapkan protokol kesehatan ketat, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh pendonor. UDD PMI buka 24 bagi yang ingin menyumbangkan darahnya. ” Kami sediakan souvenir cantik selama persediaan masih ada” pungkasnya. (de)