Ponorogo, 22 Maret 2018 : Pukul 18.53 WIB
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) melakukan pembersihan sedimentasi lumpur dan sampah di selokan selokan di kawasan perkotaan Ponorogo. Gara gara perilaku membuang sampah warga ponorogo yang memprihatinkan. Selama dua pekan ini sampai tujuh bulan ke depan petugas dari Dinas Perumahan dan pemukiman (PKP) harus berjibaku membersihkan endapan lumpur dan sampah yang cukup tebal, di hampir seluruh selokan yang ada di Kota Ponorogo. Tadi pagi ada satu regu beranggotakan 8 orang di bawah seksi Prasarana Permukiman melakukan pengerukan endapan di selokan-selokan di jantung Kota Ponorogo. Bahkan mereka harus masuk ke selokan untuk menggali lumpur bercampur abu, sampah makanan dan material lainnya yang membuat kedalaman selokan berkurang alias makin dangkal. Rata-rata ketebalan sedimentasi atau endapan adalah 20 cm sampai 30 cm.
Kepala Seksi Prasana Permukiman Dinas PKP Henry Sudarsono menjelaskan “kegiatan pengerukan dan pembersihan selokan adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan dinas untuk memelihara saluran dan drainase di Ponorogo. Karena dengan berjalannya waktu, jelas akan terjadi sedimentasi atau pengendapan material di dasar saluran air atau selokan”.
Henri juga mengungkapkan bahwa adannya sedimentasi itu wajar saja. Tapi yang memprihatinkan adalah perilaku masyarakat terkait cara membuang sampah. Ada sampah daun yang mungkin diperkirakan akan mengalir ke sungai, tapi ternyata jadi endapan dan bisa menyumbat saluran .
Yang lebih memprihatinkan adalah alih fungsi bangunan yang membuat proses pemeliharaan selokan terganggu. Banyak bak kontrol yang dicor oleh warga dan di atasnya jadi toko, bengkel atau bangunan lainnya. Sehingga Petugas yang masuk ke saluran di bawah trotoar pun sering menemui kesulitan karena alih fungsi ini. “Saya berharap warga bisa lebih bijak dalam memanfaatkan saluran air sejak dari dalam rumah. Kalau memang berupa sampah, terutama yang membusuk seperti sampah makanan, lebih baik dibuang ke tempat sampah” imbuhnya. (Fatma Aji 92,1 FM)