Dutanusantara-Penderita demam berdarah di Kabupaten Ponorogo meningkat sepanjang tahun 2024. Bahkan DBD telah memakan korban jiwa, satu penderita yang masih anak-anak meninggal dunia, pada Selasa (12/3)
Meningkatnya kasus DBD di Ponorogo seperti tercermin meningkatnya jumlah pasien yang harus rawat inap di RSUD Hardjono Ponorogo. Pada bulan Januari pasien DBD yang dirawat di rumah sakit milik daerah itu sebanyak 50 orang, bulan Februari meningkat menjadi 130 orang dan, sampai hari ini masih ada 35 pasien yang opname, sedangkan puluhan pasien lainnya sudah diperbolehkan pulang.
Kabid Humas RSUD Hardjono Ponorogo Sugianto kepada RDN menyampaikan 35 pasien yang dirawat saat ini terdiri anak sebanyak 14 orang dan dewasa 21 orang.
“Mereka ada yang di ruang perawatan biasa dan ada juga di ICU” jelasnya.
Ia menambahkan satu pasien anak di RSUD Hardjono Ponorogo meninggal pada Selasa (12/3) dengan diagnosis DSS.
“Kondisi pasien sudah tergolong parah saat dibawa ke RSUD Hardjono Ponorogo.”terangnya.
Seiring meningkatnya pasien DBD maka pihak rumah sakit memberikan pelayanan terbaik. Termasuk menyiapkan sarana prasarana yang ada, agar pasien tertangani dengan baik.
“Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan darah maka RSUD hardjono melakukan koordinasi dengan PMI Ponorogo. ” imbuhnya.
Meningkatnya kasus DBD belakangan ini maka ia menghimbau kepada warga masyarakat untuk meningkatkan upaya pencegahan dengan melalui 3M plus. Jika ada anak yang menderita demam maka sebaiknya segera diperiksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan yang ada. (de)
