Dutanusantarafm-Upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS di Kabupaten Ponorogo terus berlangsung, meski pandemi belum berhenti. Hari AIDS sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember, penanganan terhadap penyakit mematikan ini punya catatan tersendiri.
Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menyebutkan kasus hiv/aids dalam 4 tahun terakhir cenderung terus menurun. Tahun 2017 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Ponorogo sebanyak 134 kasus, tahun 2018/2019 103 kasus, dan tahun 2020 data terakhir saat ini 87 kasus. Penurunan kasus ODHA selama 4 tahun terakhir ini tidak lepas dari kerja keras pemerintah daerah dalam mencegah dan menaggulangi hiv/aids.
Pemerintahan Ipong-Soedjarno sangat konsen dalam penanganan hiv/aids karena penyakit ini sangat membahayakan. Kerjasama pemerintah dengan berbagai pihak, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga pendidikan terus dijalin dengan baik. Karena pemerintah tidak bisa sendiri dalam menanganinya.
Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo Rahayu Kusdarini mengatakan masa pandemi covid-19 dengan berbagai cara upaya soalisasi pencegahan hiv terus dilakukan. Antara lain dengan sosialisasi di media sosial, lewat generasi muda.
Salah satu kunci dalam sosialisasi pencegahan hiv/aids adalah pendekatan terhadap
Populasi kunci yang rentan dengan hiv. Populaai kunci ini antara lain para pekerja seks komersial, Lelaki suka lelaki, waria, pengguna jarum suntik. “Pendekatan terhadap POPCI ini sangat penting dilakukan, karena mereka riskan terjangkit HIV” ungkapnya.
Upaya nyata dinas kesehatan Ponorogo dengan melakukan pendekatan dengan POPCI ini bahkan mendapatkan apresiasi dari Asosiasi Dinas Kesehatan Republik Indonesia . ” Dari roadshow yang mereka lalukan Dinas Kesehatan Ponorogo dinilai cukup berhasil dalam merangkul populasi atau kelompok kunci dalam pencegahan hiv/aids ini” pungkasnya. (de)