Nyucuk, Income Petani Tembakau Meski Harus Repot Terapkan Teknologi Baru

DUTANUSANTARAFM.COM : Ponorogo – Harga Tembakau hasil panen petani di Ponorogo dimusim kemarau basah saat ini cukup menggiurkan untuk kwalitas top great kategori Super Premium tembus Rp. 40 ribu per kg. Sedangkan kategori premium telah mencapai harga Rp. 38 ribu per kg. Kemudian disusul dengan great SI Rp. 38 ribu, S2 Rp. 36 ribu, S3 Rp. 30 ribu, P1 Rp. 34 ribu, P2 Rp. 32 ribu, P3 RP. 30 ribu, terakhir great F3 dihargai Rp. 23 ribu, F2 Rp. 25 ribu dan F1 Rp. 27 ribu . Harga tembakau tersebut sangat nyucuk dengan upaya repot petani dalam menerapkan transfer pengetahuan dan teknologi baru yang diberikan oleh Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Timur dan juga PT. Sadana yang menjadi mitra kerja petani. Hal tersebut disampaikan Ketua Assosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Cabang Ponorogo , Tarekat, Minggu ( 02/10/2022)
Lebih lanjut Tarekat , menjelaskan 2 tahun terakhir ini income atau pendapatan petani tembakau dari hasil panen di Kabupaten Ponorogo lumayan nyucuk dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi . Meski strategi menanam petani berubah lebih modern. Petani menerapkan transfer pengetahuan dan teknologi baru namun hal tersebut malah menciptakan effisiensi biaya produksi yang sangat signifikan.
“petani tembakau sekarang selain menerapkan budidaya sehat dan ramah lingkungan juga sudah menerapkan sisitim mulsa dan irigasi tetes. Meski ada biaya lebih dengan membeli mulsa dan selang drib tapi masih nyucuk dengan hasil panen dan harga saat ini. Selain itu juga ada effisiensi biaya yang cukup lumayan , “ungkap Tarekat (wid)