DUTANUSANTARAFM.COM: Kondisi penyebaran virus Korona di wilayah kabupaten Ponorogo beberapa hari terakhir ini perlu di waspadai semua pihak termasuk masyarakat Ponorogo. Ledakan penambahan pasien terkonfirmasi postif Korona sebanyak 10 orang pada Rabu (08/07/2020) dan 11 orang pada Kamis (09/07/2020) memunculkan klaster baru yakni clutser Gontor, clutser Ronowijayan Siman , clutser Panjeng Jenangan dan sub clutser kendari clutser Gontor . Penyebaran virus korona yang sudah begitu masif ini akhirnya membuat warna peta persebaran covid-19 Ponorogo berubah warna . Status Ponorogo yang sejak 2 Juli 2020 masuk pada Zona hijau turun ke zona oranye.
“Saat ini ada 42 kasus hanya dalam kurun waktu seminggu saja . Jumlah Ini hampir sama dengan jumlah pasien positif korona selama 4 bulan lalu. Padahal kita pada 2 Juli lalu sudah masuk zona hijau dan sekarang kembali ke zona oranye,” terang Bupati Ponorogo Ipong Muclissoni.
Di infomrasikan penyebaran virus Korona di Ponorogo sebelumnya ditularkan melalui 3 clutser yaitu Cluster haji Sukolilo , Clutser Teboro dan clutser Surabaya. Sekarang ini muncul 3 clutser baru yaitu claster Gontor, Ronowijayan, dan klaster Panjeng, Jenangan.
“Korban konfirmsi positif lebih 4-5 orang bisa disebut klaster. Sungguh kita harus prihatin karena suasana ini membuat saya khawatir, sekaligus prihatin maka kita harus meningkatkan kedisiplinan,” terangnya.
Informasi terakhir, Penyebaran covid 19 di Ponorogo dalam seminggu ini sebanyak 34 kasus dan bertambah lagi pada pada Kamis (09/07/2020) 11 orang dengan rincian Gontor 4 orang , Panjeng 3 orang, Ronowijayan 3 orang dan desa Jorsan 1 orang , sehinggal total isolasi 42 orang .