Dutanusantarafm.com – Maraknya perilaku kekerasan pada anak di Ponorogo, baik yang menjadikan anak sebagai korban maupun pelaku disikapi serius sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Salah satunya, dari Imam Mujahid Koordinator Bidang Pendidikan dan Pondok Pesantren Perserikatan Muhammadiyah Ponorogo.
Imam menuturkan, munculnya berbagai kekerasan baik fisik dan psikis yang menimpa anak saat ini disebabkan banyak faktor.
Pertama, situasi itu muncul sebagai dampak dari minimnya komunikasi yang baik antar keluarga serta orang terdekat khususnya orang tua. Selama ini, tidak sedikit orang sibuk dengan gadget masing-masing.
Sehingga, komunikasi yang baik antar keluarga sangat jarang terjadi. Padahal, pendidikan paling mendasar pada anak berada di lingkup keluarga.
‘’Bisa jadi karena orang tua sibuk bekerja, berangkat petang pulang petang. Tanpa meluangkan waktu untuk anak agar bisa sharing. Sehingga anak susah dalam mengekspresikan kondisi maupun keinginan mereka,’’ terangnya Rabu (27/07/2022).
Imam menambahkan, masih kurangnya keteladanan dari sosok orang tua juga berdampak serius bagi perilaku anak. Jika orang tua memberikan teladan yang baik, maka secara otomatis anak akan memiliki karakter dan sikap yang positif. Termasuk, penanaman pendidikan agama juga sangat berdampak pada tumbuh kembang anak.
“Anak itu tumbuh di tiga lingkungan berbeda. Satu keluarga, kedua lembaga pendidikan dan tiga masyarakat. Ketiga elemen ini harus berkolaborasi dalam memenuhi hak anak. Tidak bisa tidak,’’ ungkapnya.
Pria yang juga Kepala SMPN 1 Ponorogo itu menyampaikan untuk menjadi generasi yang berkarakter anak harus lahir dilingkungan yang kondusif, aman dan nyaman. Khususnya dari tiga lingkungan pendukung, mulai keluarga, lembaga pendidikan serta masyarakat.
Namun, jika anak tumbuh dilingkungan yang kurang baik maka harus ada penanganan ekstra. Salah satunya, dengan keterlibatan lembaga pemerintah maupun masyarakat secara umum.
‘’Termasuk jika sumber masalahnya ekonomi, maka orang tua harus lebih ekstra dalam memenuhi kebutuhan keluarga itu. Jika masalah sosial, maka berkomunikasilah dengan baik. Bahkan, ada juga secara ekonomi mampu tetapi keharmonisan keluarga yang kurang. Jadi memang harus dicari sumber masalahnya,’’ tegasnya. (Umi Duta)