Dutanusantarafm.Com-Para petani di Ponorogo ikut terdampak karena penyebaran covid 19 di Indonesia. Saat masa panen padi sekarang misalnya, kebutuhan tenaga kerja meningkat tajam. Namun karena adanya kebijakan pemerintah agar tidak keluar rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona, dan kebijakan masa isolasi di rumah maka para pekerja hanya bisa bekerja di sekitar tempat tinggalnya saja. Padahal seperti biasanya saat panen padi harus mendatangkan puluhan pekerja dari luar kabupaten Ponorogo, seperti dari Pacitan, Wonogiri, Ngawi dan sekitarnya, karena tidak bisa hanya dicukupi pekerja lokal.
Kades Glinggang Kecamatan Sampun Rianto mengatakan para petani padi desanya mulai kebingungan mencari pekerja untuk panen padi. Karena para pekerja dari luar kota saat ini tidak boleh masuk ke Ponorogo. Mereka biasanya datang berkelompok dengan jumlah mencapai puluhan bekerja.
Untuk petani yang menggunakan metode panen padi secara massal atau tradisional, sangat menggantungkan dengan banyaknya pekerja. Karena mereka dari luar kota tidak bisa masuk ke Ponorogo dengan adanya kebijakan untuk isolasi bagi pendatang, maka saat panen padi sekarang ini harus mengandalkan pekerja lokal. Namun kendalanya jumlah pekerja lokal sangat terbatas, dan itu bisa berakibat mundurnya masa panen., ” karena harus menunggu giliran dari tempat yang satu ke tempat lainnya, ” ungkap Rianto.
Sedangkan untuk petani yang sudah menggunakan cara modern menggunakan mesin pemetik padi, tidak terpengaruh dengan kondisi sekarang. ,” karena menggunakan mesin maka tidak membutuhkan banyak pekerja, satu dua orang saja cukup, ” terangnya kembali. (san)