Home / Highlight News / Kabar Kota Kita

Kamis, 14 Januari 2021 - 07:58 WIB

Luapan Air Sebabkan 14,5 Hektar Tanaman Padi Di Ponorogo Puso

Warni,  Pejabat  POPT Dinas Pertanian , Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo

Warni, Pejabat POPT Dinas Pertanian , Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo

DUTANUSANTARAFM.COM :  Pemerintah Kabupaten Ponorogo mencatat ada 205 hektare sawah di dibeberapa kecamatan ynag erdampak luapan air akibat curah hujan yang tinggi. Dari jumlah itu, sebanyak 14,5 hektare tanaman padi  telah dinyatakan puso atau gagal panen. Hal tersebut telah masuk dalam data laporan insidentil kerusakan tanaman akibat banjir periode pengamatan 7 Januari 2021 musim tanam MP 2020/2021 per tanggal 11 Januari 2021 di Dinas Pertanianan, Ketahahan Pangan dan Perikanan kabupaten Ponorogo.

Suwarni Penjabat POPT Dinas Pertanian, Ketahahan Pangan dan Perikanan Ponorogo menyebutkan berdasarkan laporan petugas di lapang ada 5 kecamatan yang lahan pertaniannya terkena  luapan air sungai . Diantarannya , Kecamatan Jambon, Kauman, Balong, Ponorogo dan Mlarak.  Dari lima kecamatan itu ada 13 desa atau kelurahan yang terdampak dengan kategori  sedang hingga parah .

“Dalam perkembangannya, laporan terakhir hari ini dari 205 hektar yang terkena ada 14,5 hektar yang puso,” ungkap Suwarni, Senin (12/1/2021).

Wilayah yang paling paling banyak puso yakni Desa Sendang Kecamatan Jambon yang diakibatkan dam jebol.  Di Desa Sendang Kecamatan Jambon ini ada  proyek pembuatan jembatan baru dan tiang penyangga cor belum diambil. Sehingga menyebabkan air meluap akhirnya luapan tak terbendung menyebabkan dam sekitar ambrol. Dari 40 hektar tanaman padi yang terkena banjir, ketika surut ada 10 hektar yang puso.  Sedangkan, tanaman padi jenis di Chiherang dan  IR 64 yang masih berumur 7 sampai 20 hari yang selama.

 ” Berdasarkan pengalaman tanaman padi yang berumur 7 hari  hingga 14 hari itu cukup tahan jika terendam air, bahkan sampai 2 hari . Seperti di Tegalombo (Kauman), Surodikraman, Kepatihan, Pakunden, Paju, Brotonegaran dan Kauman (Kecamatan Kota) serta Gontor (Kecamatan Mlarak Sekarang sudah surut dan tidak rusak,” terang Warni.

Adapun wilayah lainnya yang padinya puso karena banjir yakni Desa Purworejo dan Muneng Kecamatan Balong.  Untuk Purworejo dari 25 hektar yang terkena banjir ada 2,5 hektar dinyatakan puso. Sedangkan Muneng dari 5 hektar yang terkena ada 2 hektar yang puso. Adapun untuk Kecamatan Ponorogo, Mlarak dan Kauman meski terkena banjir namun setelah surut tanaman padinya dinyatakan aman. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Monumen Ponorogo Zero Knalpot Brong bentuk “Reyog” diresmikan

Highlight News

Kasus Penganiayaan Santri  Nurul Tauhid , Polsek Nunggu Teradu Pulang

Highlight News

Tembok rumah warga Pohijo Sampung jebol, diterjang longsor

Highlight News

Empat Pengendara motor tergelincir akibat jalan licin oleh bbm solar

Highlight News

Warga Kunti Grudug Padepokan Nurul Tauhid Tuntut Penutupan

Highlight News

Longsor menutup akses menuju obyek wisata Telaga Ngebel

Highlight News

Calendar of Event 2025 Kabupaten Ponorogo, Bupati Sugiri masukkan dua agenda unggulan

Highlight News

Korban Penganiayaan Oleh Pimpinan Padepokan di Kunti Pertanyakan Kasusnya ke Polres Ponorogo