Dutanusantarafm-Rasa takut dan was-was. Itulah yang dirasakan oleh petugas Damkar Ponorogo saat melepas cincin milik Herwin (31) asal Kecamatan Ngrayun, pada Rabu (15/11/2023) siang.
Memang tidak mudah untuk melepas cincin yang melekat pada jari kiri milik Herwin, yang datang ke kantor Damkar dengan diantar oleh bapaknya dan tetangganya itu.
“Jari tangan kirinya sudah luka dan infeksi. Apalagi yang bersangkutan selalu ingin memberontak saat cincin akan digerinda,” terang Komandan Regu Franki.
Kondisi yang bersangkutan memang kadang lagi tidak stabil, karena menderita ODGJ. Sehingga untuk melepas cincin itu Herwin harus dipegang erat. Jika tidak, maka seperti sebelumnya ia melarikan diri saat cincinnya akan digerinda.
Franki mengatakan yang bersangkutan saat dibawa ke kantor Damkar Ponorogo pada hari sebelumnya sebenarnya telah disarankan untuk dibawa ke rumah sakit guna penyembuhan luka infeksi di jari tangannya. Namun saat itu pihak rumah sakit tidak bisa membiusnya karena kondisinya sedang lemah. Setelah diberi obat, pihak keluarga memilih membawanya kembali ke Damkar Ponorogo.
Franki menambahkan atas permintaan keluarganya korban, maka ia dan petugas lainpun akhirnya memenuhinya. Pasalnya keluarga mereka tidak mau lagi membawanya ke rumah sakit.
Untuk melepas cincin itu petugas mengalami sejumlah kendala, selain jari tangan korban yang luka dan infeksi, ternyata cincin yang dikenakan dobel. Hal itu diketahui setelah satu cincin berhasil dilepas ternyata masih ada cincin lagi dilapis dalamnya. Dan akhirnya berkat kehati-hatian dalam menggerinda cincin itu, maka 20 menit kemudian semua cincin bisa dilepaskan.
“Alhamdulillah mas, akhirnya cincin bisa dilepas semuanya. Butuh perjuangan tersendiri yang satu ini.” Tukasnya. (de)
