Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Kamis, 10 Desember 2020 - 07:43 WIB

Lambang NU Dan 9 Kursi Pengusung, Kode Alam Sugiri Sancoko –Lisdyarita Menang

Sugiri Sancokol Lisdyarit,a, bambang Yuwono, Mbah Pur, Agus Widodo sempat tak mampu menahan tangisnya , terharu atas perjuangan seluruh rakyat Ponorgo

Sugiri Sancokol Lisdyarit,a, bambang Yuwono, Mbah Pur, Agus Widodo sempat tak mampu menahan tangisnya , terharu atas perjuangan seluruh rakyat Ponorgo

DUTANUSANTARAFM.COM : Ketua DPC PDIP Ponorogo  Bambang Juwono menyatakan sudah menangkap kode alam terkait kemenangan Sugiri Sancoko –Lisdyarita  yang di usung  PDIP, PAN, Hanura dan PPP pada pilkda 9 desember kemarin.  Meski diakuinya  paslon 01 Sugiri Sancoko- Lisdyarita minim partai pengusung  dan minim  amunisi bahkan sangat kuat diserang di medsos Sugiri Sancoko- Lisdyarita ora duwe duwit. Namun kode alam sudah memberikan sinyal kemenangan sejak awal.  Beberapa kode alam  itu  adalah  kekuatan 9 kursi pengusung paslon Sugiri Sancoko-Lisdyarita sama dengan 36 kekuatan kursi pengusung paslon 02 Ipong Muclissoni dan bambang Tri Wanoho. Karena angka  36 diartikan 3 ditambah 6  sama  hasilnya sama dengan 9 .

“Kode alam lainnya adalah dukungan organisasi besar NU. Lambang Nu adalah Bola Dunia yang besar yang di kelilingi oleh bintang 9.  Selain itu nawa dharma nyata juga 9  dan coblosannya juga tanggal 9 sehingga  ini seperti kekuatan alam yang bergabung dan menjadi kehendak Tuhan.  Artinya kemenangan ini adalah kemenangan  rakyat atas  kehendak rakyat sehingga  semua jalan menjadi terbuka, “jelas Bambang Yuwono.

Bambang Yuwono alias Bambang Logos  menyampaikan bahwa  prediksi kemenangannya tidak seperti sekarang ini hanya sekitar 57% saja, ternyata luar biasa hingga  63 %. Ini kemenangan rakyat Ponorogo yang mengiginkan perubahan tentu saja dengan bantuan tangan Tuhan. Sementara terkait stretegi  yang digunakan dengan amunisi yang minim, tim pemenangan menggunakan strategi perang rakyat semesta.

“Jadi semua warga Ponorogo yang menginginkan perubahan kita libatkan. Baik petani, pedangang, sopir, tukang sound, penambang, kuli bangunan, seniman,  pokoknya semuannya terlibat. Selain itu, indikatornya sangat jelas menjadi pemimpin harus memberikan ketelaudanan , pemimpin memberikan kecerahan  yang itu yang kita kelola  menjadi empati rakyat, “terang Bambang Yuwono.

Di gambarkan seperti  ibu pertiwi yang hamil dan melahirkan , DPC PDIP  Ponorogo ibaratnya hanya melahirkan  Sugiri Sancoko-Lisdyarita namun yang mengasuh adalah alam dan rakyat Ponorogo. (wid)  

Share :

Baca Juga

Highlight News

Monumen Ponorogo Zero Knalpot Brong bentuk “Reyog” diresmikan

Highlight News

Kasus Penganiayaan Santri  Nurul Tauhid , Polsek Nunggu Teradu Pulang

Highlight News

Tembok rumah warga Pohijo Sampung jebol, diterjang longsor

Highlight News

Empat Pengendara motor tergelincir akibat jalan licin oleh bbm solar

Highlight News

Warga Kunti Grudug Padepokan Nurul Tauhid Tuntut Penutupan

Highlight News

Longsor menutup akses menuju obyek wisata Telaga Ngebel

Highlight News

Calendar of Event 2025 Kabupaten Ponorogo, Bupati Sugiri masukkan dua agenda unggulan

Highlight News

Korban Penganiayaan Oleh Pimpinan Padepokan di Kunti Pertanyakan Kasusnya ke Polres Ponorogo