Dutanusantarafm.com- Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa merespon cepat meningkatnya penyebaran covid 19 di Ponorogo termasuk setelah adanya temuan santri Gontor terkonfirmasi korona. Kofifah Indar Parawansa didampingi Kapolda jawa Timur Irjen Pol M Fadil Imran dan Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah meninjau langsung kondisi Pondok Gontor 2 pada Jum’at 10 Juli 2020 siang.
Sebelum Gubernur dan rombongan mengunjungi Pondok Gontor2 Desa Madusari SIman Pemprof jatim telah mengirimkan tim tracing untuk dilakukan koordinasi, guna menemukan format terbaik dalam melakukan langkah-langkah penanganan. Kemudian pemprof jatim meberikan bantuan rapid tes 1500 unit, serta masker. Kofifah kepada wartawan mengatakan pemprof jatim siap bergerak menangani covid 19 sesuai tag line jawa timur gotong royong melawan covid. Kofifah mengatakan untuk menangani covid 19 tidak bisa sendiri, dalam menangani covid 19, seluruh stage holder harus bersatu padu. “ berulang kali disetiap kesempatan saya sampaikan semua harus bergotong royon , bersatu padu. Karena melawan covid tidak bisa sendiri” terangnya.
Agar penyebaran covid tidak semakin meluas maka harus dilakukan format-format penyekatan , pembatasan, isolasi. Dari hasil kunjungan di Pondoke Gontor 2 maka menurut Kofifah apa yang sudah dilakukan selama ini cukup baik. “ SOP sudah berjalan sangat baik di Pondok Gontor” tambahnya.
.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menyampaikan Kedatangan Gubernur Jawa Timu bersama pejabat pemprof jawa timur ke Ponorogo adalah bentuk dukungan dan support untuk penanganan covid di Ponorogo. Sebelumnya pemprof telah memberikan bantuan obat-obatan, unit rapid test , serta masker ke Gontor 2. “ Kedatangan rombongan ke Ponorogo bentuk dukungan moril , dan wujud pengakuan bahwa betapa pentingya gontor bagi negeri ini” jelasnya.
Sementara itu hari ini telah dilakukan rapid test terhadap 500 orang di ponpes Gontor 2 . Ipong menyebut total sudah ada 800 orang yang dirapid dalam tiga hari ini. “rencananya yang akan dirapid test sebanyak 1798 orang, terdiri dari santri, guru, pengasuh, pembatu dan lainnya yang ada didalam pondok “.pungkasnya. (san)