Dutanusantarafm.com-Kirab pataka GP Ansor dan pusaka Tegalsari, akhirnya pada Rabu (21/10/2020), diserahterimakan dari PAC Ansor Babadan, ke PAC Ansor Ponorogo. Kirab tersebut sudah dimulai dari Kecamatan termuda di Ponorogo, Pudak pada 9 hari lalu.
Mendekati puncak hari Santri 22 Oktober dengan tema Kirab 100 Ribu Doa Pager Bumi KH. Hasyim Asyari, setelah dikirab di 20 kecamatan di Ponorogo, akhirnya memasuki kecamatan terakhir ke 21 yaitu kecamatan Ponorogo pada Rabu pagi. Pataka berwana hijau beserta 3 buah pusaka Leluhur Tegalsari, diserahkan kepada Ketua MWC NU Kecamatan Ponorogo,di Pondok Pesantren Nurul Hikam Keniten, Ponorogo,. Lalu estafet berikutnya diserahkan kepada PAC Ansor Ponorogo, untuk dikirab hingga finish di Pondok Pesantren Nurul Quran di Pakunden, Ponorogo pada puncak Hari Santri 22 Oktober.
Ketua MWC NU Kecamatan Ponorogo, Mudzakir mengatakan momen hari santri ini diharapkan, para santri NU tetap mengaji pada kiai dengan meningkatkan ubudiyahnya bukannya mengaji politik. Santri yang kuat dan sehat adalah sehat menurut definisi kiai. Yaitu kalau rohani sehat maka badannya juga sehat.
“Sekarang banyak ngaku NU, mengaku santri, tapi tidak takdim kepada kiai. Tolabul ilmi kiai di Ponpes, di hari santri saat ini para santri kembali ruhnya sehingga kuat jasmani rohanu. Mengaji ke kiai, tapi bukan ngaji politik,” kata Mudzakir
Sementara itu Syamsul Maarif Ketua GP Ansor Ponorogo mengatakan selain mengirab pusaka, para santri dan banser NU ini juga sowan ke beberapa pondok pesantren dan ziarah makam para tokoh NU dan Banser di Ponorogo.
“Pusaka dan pataka serta bendera merah putih pada kamis pagi dikirab ke Pondok Pesantren Nurul Quran di Pakunden, Ponorogo” terangnya.
Pimpinan pondok selaku Ketua Tanfidz PCNU KH Solehan akan menerimanya , lalu diserahkan kepada Ketua GP Ansor Kabupaten Ponorogo. (de)