Dutanusantarafm-Kawasan lahan pertanian yang berada di Gambiran Desa Talun Kecamatan Ngebel Ponorogo longsor, pada Kamis (4/1) sore. Longsor ikut membawa serta jalan makadam yang berada di bawahnya, hingga material tanah dan bebatuan masuk ke sungai dan terbawa arus air.
“Akibat longsor itu jalan makadam sepanjang 20 meter putus total, dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan lagi” Kata Kades Talun Waroto.
Longsor itu terjadi akibat hujan yang mengguyur wilayah Desa Talun selama hampir dua jam pada Kamis (4/1) siang. Kondisi lahan pertanian yang ada di atas jalan kemudian menjadi labil. Karena tanah tidak kuat lagi menahan volume yang semakin berat setelah terisi air, longsorpun terjadi. Apesnya tidak hanya kawasan tebing sawah yang longsor, jalan makadam yang ada dibawahnya, termasuk persawahan yang ada di bawah jalan ikut longsor juga.
Jalan yang putus itu merupakan akses vital kawasan pertanian penghubung antara Dukuh Sedayu dengan Sidomukti. Dampak dari terputusnya jalan tersebut adalah transportasi untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan bisa lumpuh.
“ Karena jalan terputus maka saat warga akan mengangkut hasil pertanian atau perkebunan akan menjadi kesulitan. Karena biasanya truk yang mengangkut hasil panen melintas melewati jalan tersebut” Terangnya,
Waroto menambahkan sebagai alternative dari terputusnya jalan tersebut, maka kendaraan harus memutar melewati jalan perkampungan yang ada di jalur selatan atau utara,
“Saat ini yang menjadi harapan warga adalah, jalan yang putus itu bisa dibangun kembali. Dengan begitu maka perekomian bisa normal seperti sebelumnya.” Harapnya.
Untuk membangun jalan maka bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama dengan memasang bronjong di jalur yang putus itu untuk kemudian diurug dengan tanah lagi, atau memangkas tebing persawahan untuk dibikin jalan baru.
“Kalau itu bisa direalisasikan maka usulan warga adalah dengan dipasang bronjong dan diurug lagi, sehingga posisi jalan tidak banyak berubah” Tukas Waroto. (de)