DUTANUSANTARAFM.COM : Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuanga (PDIP) Ponorogo Evi Dwitasari menegaskan dan meminta kepada DPRD Ponorogo, Pemkab Ponorogo dan juga LPSE untuk bersikap transparan soal utang Rp. 200 miliar. Jangan memainkan kebohongan publik apalagi slintutan jika mengambil kebijakan publik yang menyangkut hajat hidup masyarakat se Ponorogo . Jika kemarin dalam proses utang terkesan diam diam dan slintutan karena tidak di bahas di DPRD , sekarang ini proses lelang proyek dari dana utangan dari PT . Sarana Multi Infrastruktur (SMI) di LPSE diduga juga juga dimainkan .
“Aneh , wong dananya belum jelas, belum ada direkening dan masih menjadi polemik kok sudah di lelang duluan. Lebih aneh lagi dari jawal lelang yang kita pantau , kemarin itu harusnya tahapan pengumuman pemenang, namun hingga pukul 19.00 tak kunjung diumumkan pemenangnya. Bahkan, laman LPSE langsung berubah. Di laman tersebut tertera kalimat ‘’tidak ada jadwal’’, “jelas Evid Dwitasi kepada dutanusantarafm.com Rabu ( 21/10/2020) dengan nada geram.
Menurut Evi Dwitasari , proses lelang proyek utangan senilai Rp 200 miliar di LPSE tersebut selain menimbulkan kecurigaan dan dugaan dugaan permainan oleh masyarakat Pononorogo juga merupakan tindakan yang sembrono.
’’Harusnya sebelum ada proses lelang dikaji dulu, dipersiapkan yang matang. Tender konsultan saja belum dilakukan. Bagaimana bisa muncul Detail Engineering Design (DED). Selain itu apakah anggaran untuk proyek tersebut ada apa tidak. Jadi tidak amburadul seperti ini. Dana belum ada sudah berani melakukan lelang pekerjaan,’’ tegas Evi, kemarin.
Apalagi, lanjut Evi, proyek tersebut sepertinya dipaksakan selesai Desember 2020. Hal itu juga yang menaruh kecurigaan seperti ada by desain dan secret operation soal utang Rp 200 miliar ke PT SMI selama ini. (wid)