Dutanusantarafm.com-Wakil ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno memimpin sidak di Desa Tranjang Kecamatan Siman pada Senin 22 Juni 2020 pagi. DPRD Ponorogo ingin melihat secara langsung bantuan sosial untuk terdampak covid 19 di desa tersebut dan penerapan protokol kesehatan menyongsong new normal dalam rangka mencegah penyebaran korona.
Dwi Agus Prayitno bersama rombongan pada sidak ini melihat secara langsung data penerima bantuan sosial terdampak covid 19 yang ada di kantor balai desa Tranjang Siman. Rombongan juga melakukan dialog dengan kepala desa dan perangkat desa setempat menyangkut proses pengajuan calon penerima bansos seperti BST Kemensos, BLT Dana Desa, termasuk JPS dan bansos pemkab.
Dwi mengatakan sempat terjadi dobel data pada saat pengajuan BLT dana Desa untuk terdampak covid 19. Awalnya ada 25 nama yang diajukan untuk mendaptkan BLT dana desa sebesar 600 ribu rupiah perbulan. Setelah dilakukan pengecekan didapatkan 19 nama yang ternyata sudah masuk dalam daftar penerima bantuan sosial sebelumnya, seperti BPNT,BST kemensos. “ Proses pengusulan calon penerima bantuan sebenarnya sudah benar lewat musdesus, namun karena ada data dobel sehingga dari 25 nama yang diajukan yang bisa cair hanya 6 orang saja” ungkap Dwi.
Selain sidak menyangkut penyaluran dana bantuan sosial terdampak covid19, rombongan juga mengecek bilik karantina yang ada di kantor bali desa setempat. Perlu diketahui banyak warga desa Tranjang yang bekerja di Jakarta sebagai pedagang ayam. Mobilitas mereka cukup tinggi sehingga DPRD Ponorogo perlu melihat langsung seperti apa penanganan bagi para pemudik dan sarana prasarana yang disiapkan pihak desa. Bukan hanya menyangkut penanganan terhadap para pemudik DPRD juga mengecek kesiapan desa bersama warganya menyongsong era new normal. Baik menyangkut fasilitas pelayanan umum, tempat ibadah , pembagian masker untuk warga termasuk perilaku warga setempat seperti anjuran protokol kesehatan.
Dwi juga berpesan agar protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, disiplin termasuk untuk para pendatang meski lebaran sudah usai . “ isolasi di balai desa atau karantina mandiri untuk pendatang harus terus dilanjutkan, karena kewaspadaan terhadap penyebaran korona masih diperlukan” terang Dwi. Apalagi saat ini kabupaten Ponorogo belum benar-benar aman , masih dalam zona kuning. (san)