Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Senin, 28 Agustus 2023 - 10:43 WIB

Diduga Pasokan Dikurangi , Petani Kesulitan Mendapatkan Solar

Antrian masyarakat yang beli BBM jenis solar terus terjadi diduga  stock sering kosong karena pasoka malah di kurangi di musim kemarau ini, Senin ( 28/08/2023)

Antrian masyarakat yang beli BBM jenis solar terus terjadi diduga stock sering kosong karena pasoka malah di kurangi di musim kemarau ini, Senin ( 28/08/2023)

DUTANUSANTARAFM.COM : Ponorogo-Para petani di Kabupaten Ponorogo saat ini mengeluhkan sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar . Akibatnya , antrian memanjang terjadi hampir disemua SPBU di Ponorogo . Antrian ini terjadi diduga disebabkan pasokan solar ke SPBU tak seimbang dengan kebutuhan masyarakat terutaman petani. Musim kemarau menyebabkan kebutuhan solar untuk kepentingan irigasi menjadi tinggi namun pasokan sola bukannya ditambah masalah sebaliknya diduga malah di urangi. Berdasarkan informasi yang dihimpun dutansuantarafm.com di lapangan , kedatangan  mobil tanki BBM yang memasok solar ke SPBU biasannya terjadi setiap hari , namun di musim kemarau ini malah di kurangi menjadi 3 hari sekali.  Hal itu  dikeluhkan oleh masyarakat. Kenapa di musim hujanyang kebuthan masyrkata tidka tinggi  malah normal dan stock berlimpah namun dimusim kemarau saat kebutuhan tinggi bukannya ditambah malah dikurangi.

Muryani, salah satu petani di kecamatan bababdan mengaku 3 hari berturut-turut sudah antri solar di SPBU. Antrian harus menggunakan surat pengantar dari desa  dengan kuota  pembelian yang dibatasi. Padahal kebutuhan akan solar ini sangat penting untuk menggarap sawah . Muryani berharap pemerintah memperhatikan kondisi dilapangan.

“Selain  harus mengantri , saya juga hrus bolak balik ke SPBu untuk mengecek apakah sudah ada solarnya . Bahlan sampai keliling ke bebebra SPBU  hasilnya sering ksosong . Saya berharap pmerintah memperhatikan kondisi ini. Karena kebutuhan rakyat  akan solar ini untuk kebutuhan produksi pangan  .  Apalagi kelasnya hanya petani ini, butuhnya tak banyak , bukan untuk di jual lagi apalagi ditimbun , “terang Muryani. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Monumen Ponorogo Zero Knalpot Brong bentuk “Reyog” diresmikan

Highlight News

Kasus Penganiayaan Santri  Nurul Tauhid , Polsek Nunggu Teradu Pulang

Highlight News

Tembok rumah warga Pohijo Sampung jebol, diterjang longsor

Highlight News

Empat Pengendara motor tergelincir akibat jalan licin oleh bbm solar

Highlight News

Warga Kunti Grudug Padepokan Nurul Tauhid Tuntut Penutupan

Highlight News

Longsor menutup akses menuju obyek wisata Telaga Ngebel

Highlight News

Calendar of Event 2025 Kabupaten Ponorogo, Bupati Sugiri masukkan dua agenda unggulan

Highlight News

Korban Penganiayaan Oleh Pimpinan Padepokan di Kunti Pertanyakan Kasusnya ke Polres Ponorogo