Home / Dinamika Aktual / Highlight News / Kabar Kota Kita

Senin, 9 November 2020 - 19:02 WIB

Desa Lembah, Hidupkan Tradisi Susuk Wangan

Susuk wangan , kearifan lokal yang mulai memudar. tradisi gotong royong antara petani ini bisa saling menguatkan dalam pandemi covid-19

Susuk wangan , kearifan lokal yang mulai memudar. tradisi gotong royong antara petani ini bisa saling menguatkan dalam pandemi covid-19

DUTANUSANTARAFM.COM : Puluhan warga Dusun Ngijo Desa Lembah Kecamatan Babadan, Ponorogo melakukan kerja bakti  Susuk Wangan  pada Minggu ( 08/11/2020). Susuk Wangan atau membersihkan saluran air sawah merupakan tradisi lama yang dalam beberapa tahun terakhir ini sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat khususnya di pedesaan. Padahal susuk wangan sangat penting karena selain mampu memaksimalkan pemenuhan kebutuhan air irigasi sawah juga bisa mencegah bencana banjir akibat luapan air sungai.  

PLT Sekertaris Desa Lembah Kecamatan Babadan Suyanto mengungkapkan untuk memotivasi para petani melakukan tradisi susuk wangan ditengah pandemi covid -19 pemerintah desa mengalokasikan anggaran. Namun anggaran ini sifatnya hanya untuk menstimulasi kegiatan saja. Biasanya digunakan untuk beli sarapan atau ngopi bersama saat bergotong royong. Kebersamaan dan  kegotongroyongan dimasa pandemi covid-19  ini penting untuk tetap di jaga.Karena bisa juga untuk terus menstimulasi semangat tetap berjuang dan saling menguatkan sesama warga.  

“Kita rutin melaksanakaan acara susuk wangan ini. Dan penjadwalanya dilakukan berdasarakan block hamparan sawah. Jika sekiranya saluran air di block hamparan sawah tertentu  kondisinya sudah rungkut  alias dipenuhi rumput , sampah dan endapan sedimentasi maka biasanya petani setempat sudah membuat gerakan sendiri , “jelas Suyanto,  PLT Sekertaris Desa Lembah Kecamatan Babadan.

Memudarnya tradisi susuk wangan juga diakui oleh Sekertaris Dinas Pertanian, Ketahanan pangan dan Perikanan kabupaten Ponorogo Medy Susanto. Medy Susanto  mengungkapkan untuk menggerakkan kembali tradisi kearifan lokal ini ,para petugas penyuluh pertanian diminta untuk mengajak petani petani binaan mereka. 

“Ini  penting dilakukan karena paling efektif  mengatasi masalah masalah pertanian terkait kebutuhan air. Karena dengan tradisi susuk wangan itu jika musim kemarau efektif menjaga kebutuhan air sehingga tidak banyak air yang terbuang. Sementara itu disaat musim penghujan sangat effektif  mengantisipasi luapan air,”terang Medy Susanto. (Wid)

Berita ini 96 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Dinamika Aktual

Begal Payudara Beraksi di Jenangan, Korban Terjatuh luka babras

Dinamika Aktual

Brigade Alsintan , Siap Cek Info Kelangkaan Alsintan Yang Sebabkan Petani Kesulitan Panen Padi

Dinamika Aktual

Penjualan Janur Ketupat di Pasar Legi Ponorogo Merosot Gegara Kwang Wung

Dinamika Aktual

Sewa Combine Tembus Rp. 700 Ribu , Petani Njleput Antara Biaya Panen dan Merosotnya Harga Gabah

Dinamika Aktual

340 Alfaexpress Tersebar di Jalur Mudik, Siap Penuhi Segala Kebutuhan Perjalanan

Dinamika Aktual

Sebuah Toko Kelontong di Tonatan Ludes Terbakar, Diduga Korsleting Listrik

Dinamika Aktual

Dua Bocah TK di Sukorejo Ditemukan Meninggal di Sungai

Dinamika Aktual

Ramadan Sampah Produksi Rumah Tangga di Ponorogo Naik 10 Persen