Home / Dinamika Aktual / Highlight News / Kabar Kota Kita

Senin, 1 November 2021 - 14:29 WIB

Cuaca Mendung, Petani Tembakau Stand By Tunggu Jemuran

Kadirin (70th), petani tembakau Desa bringin Kecamatan Kauman tunggui jemuran tembakau takut kehujanan

Kadirin (70th), petani tembakau Desa bringin Kecamatan Kauman tunggui jemuran tembakau takut kehujanan

DUTANUSANTARAFM.COM :  Dalam sector pertanian hujan adalah berkah bagi petani padi . Namun tidak begitu pada petani tembakau.  Hujan  dengan intensitas tinggi  adalah sesuatu yang dihindari bagi petani tembakau.  Karean hujan dengan intensitas tinggi jika menggenangi tanaman tembakau dalam kurun waktu 4 jam saja sudah membuat tembakau layu dan mati.  Hujan juga hal yang dihindari petani tembakau saat anen tiba , karean petani tembakau butuh panas minila 4 jam untuk mengeringkan rajangan tembakau yang dipanennya . Jika hujan  datang meski hanya grimis jika mengenai jemuran tembakau maka akan menurunkan kualitas tembakau , yang akhirnya membuat harga jual menjadi turun drastis hingga 50 % lebih .

Dimusim penghujan seperti sekarang ini petani tembakau harus standby  menunggui jemuran tembakaunya jika tidak ingin kecolongan. Karena hujan bisa datang setiap saat.  Jika ingin aman dan selamat jemuran tembakaunnya  maka harus ditunggui. Situasi ini dialami Kadirin (70 th) petani tembakau asal  Desa Bringin Kecamatan Kauman. Kadirin sejak pagi tidak berani meninggalkan rumah karena punya tanggungan hamparan  jemuran rajangan tembakau didepan rumahnya.

“Soalnya was-was mendung begini.  Jika hujan tiba –tiba grodok datang kadang kita tidak sempat menyelematkan sebagain tembakau sehingga tembakau menjadi hitam dan kalau dijual di pabrik ditolak , “kata Kadirin kepada dutanusantarafm.com, Senin (01/11/2021)

Kadirin  menyampaikan dirinya bersama saudarannya saat ini menanam  tembakau dilahan seluas 4 kotak atau sekitar  5600 meter persegi. Posisi tembakau sudah mengalami panen sebanyak 4 kalai, dan diperkirakan masa panennya tinggal 2 kali lagi. Namun karena sekarang hujan maka membuatnya  kebingungan untuk melakukan panen.

“Mau panen iku biduh, biduh itu dipanen bingung ora di panen ya bingung. Kalau di panen cuacannya tidak panas tidak bisa menjemur. Tapi kalau tidak di panen yang hitam daunnya jadi sama saja , “ungkap Kadirin.  (wid)

 

 

 

Share :

Baca Juga

Dinamika Aktual

BPBD Ponorogo Antisipasi kelangkaan air bersih, Asesmen di 7 Kecamatan

Dinamika Aktual

Bikin Gempar, Pria di Suru Sooko Ditemukan Meninggal di lantai Bersandar Kursi

Dinamika Aktual

Gempar, Warga Badegan ditemukan meninggal di tempat tidur

Dinamika Aktual

Akibat Tumpahan Oli, Lebih dari 10 Motor Tergelincir di Jalan Letjen Suprapto Ponorogo

Dinamika Aktual

Kehabisan Kantong , Donor Darah Hari Bhakti Adhyaksa ke 64 Kejari Ponorogo

Dinamika Aktual

Bupati Sugiri : Dicarikan Solusi agar minat sekolah di SDN tidak menurun terus

Dinamika Aktual

Melalui REC Pemkab Ponorogo dan PLN Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon

Dinamika Aktual

Pilkada Ponorogo 2024 Siap Dilaunching