Bupati Sugiri Sancoko; Intruksi Tanam Bunga Selain Keindahan Jaga Pertanian Pulihkan Ekonomi

DUTANUSANTARAFM.COM : Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengeluarkan instruksi No. 560/55/405.30.16.01/2021 tentang penanaman Bunga Daisy di tepi jalan baik jalan perumahan maupun pesawahan kepada seluruh camat dan Kepala Desa di Ponorogo pada 11 November 2021 , Instruksi ini dilakukan tepat dengan musim penghujan sebagai pertanda bahwa saat ini adalah musim untuk melakukan penghijauan dan konservasi. Sehingga , diharapkan selain menanam bunga masyarakat Ponorogo juga diminta menanam pohon untuk menjaga kelestarian hutan demi menjaga air dan menjaga tanah agar tidak longsor . Namun ternyata ada maksud tersembunyi lain yang di harapkan oleh bupati dari instruksi penanaman bunga di musim hujan dan di tengah pandemi covid-19 ini yang belum berakhir ini. Ternyata selain untuk keindahan juga untuk menjaga produktivitas pertanian dan demi melestarikan keanekaragaman hayati serta pemulihan ekonomi
“Ponorogo itu sektor terbesarnya adalah pertanian , cuaca ekstrim ini bisa berpengaruh pada peningkatan sejumlah hama tanaman . Dengan adanya penanaman bunga ini maka diharapkan serangan hama mampu di kendalikan dengan menjaga keseimbangan ekosistem. Jika kita menyediakan rumah bagi predator maka jumlah hama juga akan terkendali. Ini juga bagian dari upaya kita membantu petani dalam rangka pemulihan ekonomi , “kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Bupati Sugiri Sancoko menyampaikan harus dilakukan banyak cara inovasi untuk mendongkrak ekonomi petani dalam upaya pemulihan ekonomi mereka akibat terdampak krisis kesehatan pandemi covid-19. Dengan penanaman bunga ini, akan membantu efisiensi atau pengurangan biaya dalam penggunaan pestisida. Sehingga , meski harga jual hasil panen belum kembali normal seperti sebelum adanya pandemi covid-19 setidaknya mereka tidak terlalu merugi karena biaya untuk pemeliharaan tanaman bisa ditekan.
“Saya juga berharap ketika seluruh Ponorogo itu penuh warna karena penuh warna –warni bunga akan meningkatkan sektor pariwisata bahkan meningkatkan imunitas masyarakat karena mereka bahagia melihat keindahan warna –warni bunga di sekitarnya,”ungkap Sugiri Sancoko.
Tak ingin membebani warganya dengan hanya menanam satu bunga yaitu jenis Daisy , bupati juga mempersilakan masyarakat masyarakat berimprovisasi dalam menanam bunga ini. Ternyata , di Ponorogo banyak jenis bunga jadul yang ketika ditata sangat indah dan menawan . Jenis bunga yang tumbuh subur dan cocok di Ponorogo antara lain bunga Cengger Wilah yang jenisnya warnanya ada 4 lebih, bunga Kertasan yang warnanya juga ada 4 lebih, bunga Pacar Air punya 4 jenis warna , bunga Tapak Dara juga mempunyai 4 jenis warna, bunga Kenikiran, bunga Matahari dan bunga Udel –udelan.
“Warga itu jika mereka peka dengan sumber daya alam kekayaan kenaekargam hayati yang kita punyai maka saat ini tinggal menatanya saja tidak perlu bingung harus beli, “kata Bupati Sugiri Sancoko.
Sementara Itu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Ponorogo Hadi Sanyoto menyambut baik instruksi bupati tersebut. Instruksi tersebut seperti merespon kegiatan PWI tahun 2016 lalu yang gencar membantu mensosialisasikan program penanaman refugia . Refugia ini adalah penanaman bunga –bunga pengendali hama. Karena setelah serangan hama wereng batang coklat yang terus terjadi sejak tahun 2010 hingga tahun 2017, gerakan penanaman refugia cukup ampuh dan efektif mengendalikan hama wereng dari pada gerojokan pestisida .
“Buktinya setelah setelah ada gerakan refugia tahun 2016- 2017 serangan hama wereng melandai namun saya lihat petani 2 tahun terakhir mengabaikan refugia ini sehingga serangan wereng muncul lagi . Instruski ini kita harapkan menjadi salah satu reformasi perubahan mindset petani . Karena dalam situasi dan upaya pemulihan ekonomi dari pandemi covid-19 menuju endemi butuh terobosan –terobosan yang ekstrim demi reformasi pertanian yang ditargetkan bupati , “kata Hadi Sanyoto.
Usman Nugroho (40 th) petani Desa Lembah Kecamatan Babadan salah satu penggerak penanaman refugia yang aktif bersama kelompoknya mengapresiasi instruksi bupati. Karena , selama ini dirinya dan teman-temannya kesulitan mensosialisasikan penanaman refugia karena dianggap hal kecil dan remeh.
“Dengan adanya kebijakan pak bupati berupa keluarnya instruksi untuk menanam bunga ini maka petani akan sangat menikmati dampaknya ke depan. Biaya pestisida berkurang , rasa kekhawatiran juga berkurang . Karena cuaca ekstrim saat ini seperti tahun 2010 lalau saat kita mengalami gagal panen karena serangan wereng. Dengan instruksi menanam bunga maka akan mengantisipasi bencana pertanian tahun 2010 itu tidak terjadi pada musim hujan ini, “ungkap Usman Nugroho. (wid)