Dutanusantarafm-Hujan dengan intesitas tinggi yang terjadi di wIlayah kabupaten Ponorogo sejak hari Minggu (13/2) sore hingga malam, menyebabkan beberapa desa di Ponorogo diterjang banjir. Bencana banjir mulai terjadi sejak Senin (14/2) dini hari, namun sejumlah warga di Desa Ngasinan sudah ada yang terisolir sejak Minggu malam.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko melihat lokasi banjir di Desa Ngasinan Kecamatan Jetis Ponorogo, pada Senin (14/2/2022). Terdampak 84 rumah atau sekitar 240 warga yang berada di Desa Ngasinan Kecamatan Jetis tersebut terdampak banjir . Luapan air hingga setinggi 50 cm selain menggenangi persawahan, jalan dan pekarangan, juga ada yang sampai memasuki rumah warga. Akibatnya sebagian warga tidak bisa memasak untuk makan dan minumnya.
Bupati Sugiri mengatakan penanganan terhadap para korban banjir adalah prioritas utama. Langkah pertama yang dilakukan petugas BPBD,TNI/Polri, para relawan, adalah mengevakuasi warga, dan mengirimkan logistik.
“Para manula, ibu hamil, anak-anak, yang sedang sakit, harus diselamatkan dulu” terangnya.
Bupati menambahkan setelah warga terdampak banjir dipastikan sudah bisa diselamatkan, tidak ada yang sakit, tidak ada yang kelaparan, maka selanjutnya memikirkan dampak banjir yang lain seperti perbaikan tanggul yang jebol. Petugas akan mengecek kondisi tanggul tersebut setelah air surut, termasuk prasarana fisik yang lain.
“Setelah ini kita akan pikirkan penanganan banguan yang rusak,bersama tim akan cek lokasi” jelasnya.
Sementara itu Kepala BPBD Ponorogo Jamus Kunto kepada wartawan menjelaskan akibat hujan deras yang berlangsung cukup lama maka daerah tangkapan air (DAT) area wilayah Ponorogo dan sekitarnya seperti Sungkur, Purwantoro, Bulukerto, dan Slogohimo tak kuat lagi menampung aliran air. Ia menyebut di wilayah Ponorogo sudah ada beberapa titik tanggul jebol dan 19 titik bencana banjir serta longsor .
Jamus tidak membantah luapan air yang terjadi itu ikut dipicu karena sumbatan sampah yang selama ini banyak terjadi. Karena itu iapun berpesan agar seluruh warga masyarakat menjaga kebersihan sungai, dengan tidak membuang sampah disembarang tempat. (de)
