Dutanusantarafm-Impian para pengurus dan anggota muslimat NU Ponorogo untuk mempunyai kantor sendiri segera terwujud. Berada diatas lahan seluas 1.212 meter persegi yang berlokasi di Jl.Batoro Katong, pembangunan kantor muslimat NU Ponorogo dimulai.
Pembangunan kantor muslimat ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sugiri Sancoko yang disaksikan oleh ketua Rois Syuriah KH.Moh Sholihan, ketua Tansfidziyah NU H.Fatchul Azis, ketua Muslimat Hj.Tufi Laily serta jajaran pengurus dan anggota, pada Senin (22/5/2023).
“Terima kasih kepada Hj.Hardiana yang telah mewakafkan tanah ini untuk muslimat. Sudah lama muslimat ingin mempunyai kantor sendiri,” kata ketua Muslimat Ponorogo Tufi Laily.
Tufi menyampaikan besar harapan keinginan Muslimat Ponorogo mempunyai kantor sendiri sebentar lagi terwujud. Untuk itu panitia akan membuka pintu bagi siapa saja yang ingin memberikan bantuan baik berupa uang, bahan bangunan dan lainnya.
Ketua tansfidziyah PC NU Ponorogo H.Fatchul Azis menyampaikan terima kasih atas semua pengorbanan dan perjuangan muslimat yang luar biasa dan tiada henti.
“Muslimat Ponorogo sudah banyak menanam, mulai RS Muslimat, Pondok Lansia, LKSA Darul Muhsinin, dan banyak lagi lainnya. Kini Muslimat alhamdulillah bisa mulai membangun kantor sendiri. Bapak-bapak namung ngestokne mawon, mboten saget nyangoni, bantu nopo-nopo,” imbuhnya.
Dikesempatan yang sama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko berjanji akan ikut membantu mewujudkan berdirinya kantor muslimat NU cabang Ponorogo. Ia berharap setelah kantor ini nanti berdiri akan lahir geberasi muslimat yang hebat-hebat.
Kang Giri mengatakan muslimat telah lama ikut membantu lahirnya generasi yang hebat, berakhalkul karimah, generasi penerus perjuangan yang islami.
“Persoalan di negeri ini tidak bisa bisa diselesaikan sendiri pemerintah, perlu bantuan muslimat, aisyiyah, dan lainnya, ” terang bupati.
Dengan bonus demografi yang diberikan untuk Ponorogo maka diharapkan jangan sampai jadi bencana, atau musibah. Karena itu bonus tersebut harus terlahir generasi tangguh secara akhlak, mental intelektual untuk ponorogo semakin maju.
“Muslimat sangat dibutuhkan untuk ikut membantu menyelesaikan banyaknya PR. Antara lain masalah stunting, memajukan pendidikan, persoalan gizi, pernikahan usia dini dan lainnya.” tukas Kang Giri. (de)
