Home / Dinamika Aktual / Highlight News / Kabar Kota Kita

Senin, 11 Juli 2022 - 15:49 WIB

Bukan Varian Baru Tapi Kembung Penyebab Banyak Sapi Mati Dimasa Pemulihan PMK

Kembung jadi penyebab tingginya angka kematian sapi saat fase pemulihan paska  PMK

Kembung jadi penyebab tingginya angka kematian sapi saat fase pemulihan paska PMK

DUTANUSANTARAFM.COM : Drh. Marga Eka Ihsan Fauzi , dokter hewan swasta yang sempat berkunjung ke kandang peternak Astrogio Dusun Ngimput  Rt 16/01 Desa Purwosari Kecamatan Babadan menyampaikan penyebab banyaknya  sapi mati dimasa pemulihan PMK bukan akibat varian baru. Namun karena terjadi kembung pada perut sapi yang dalam bahasa kedokteran hewan di sebut Bload.  Bloat yaitu keadaan dimana rumen mengembang atau membesar akibat kelebihan gas yang tidak bisa cepat keluar. Kasus ini terutama terjadi pada sapi yang terinfeksi PMK dan dalam kondisi ngebrok alias tidak bisa berdiri.  Banyak faktor yang mempengaruhi sapi tersebut tidak dapat berdiri , diantarannya kekurangan  energi, kalsium dan magnesium.  Akibat terlalau lama rebah akhirnya menyebabkan kembung.

Drh. Marga Eka Ihsan Fauzi  menjelaskan banyak  kasus ditemukan sapi mati pada fase penyembuhan dari PMK . Setelah diteliti  ternyata penyebabnya adalah kembung . Kembung tersebut disebabkan karena beberap hal.  Diantarannya ,akibat sapi kekurangan energy , kalsium dan  magnesium akhirnya menyebabkan sapi ambruk dan hanya bisa rebahan . Karena terlalu lama  ambruk  misalnya hingga 4 hari maka menyebabkan kembung. Kembung juga disebabkan oleh pola makan.

“Saat sakit terkena PMK , sapi kan tidak nafsu makan maka perut kosong kemudian saat fase pemulihan  dikasih comboran dalam jumlah banyak. Ini juga menyebabkan kembung . Selain itu setelah 4 hari ngebrok kemudian posisinya  dibalik karena luka  juga menyebabkan peredaran darah seperti kaget, “ungkap Drh. Marga.

Drh. Marga menyarankan kepada peternak untuk mengatur pola maka secara bertahap saat fase penyembuhan dan pemulihan  apalagi bagi sapi yang rebah.  Pakannya untuk sementara mengunakan hijuan saja, dikasih empon –empon, kemudian comborannya di kurangi.

“ Saa sakit terkena PMK rata-rata sapi tidak nafsu makan sehingga perut kosong,  terus waktu pemulihan langsung dikasih comboran dalam jumlah besar  karena mumpung mau. Akibatnya perutnya kaget sehingga terjadi kembung. Kembung ini menekan ke semua organ tubuh  termasuh paru- paru sehingga menyebabkan sesak nafas dan berakhir dengan kematian . Selain itu tekanan akibat kembung juga  menyebabkan pecahnya pembuluh darah pada sapi, “terang sang dokter. (wid)

 

Share :

Baca Juga

Dinamika Aktual

BPBD Ponorogo Antisipasi kelangkaan air bersih, Asesmen di 7 Kecamatan

Dinamika Aktual

Bikin Gempar, Pria di Suru Sooko Ditemukan Meninggal di lantai Bersandar Kursi

Dinamika Aktual

Gempar, Warga Badegan ditemukan meninggal di tempat tidur

Dinamika Aktual

Akibat Tumpahan Oli, Lebih dari 10 Motor Tergelincir di Jalan Letjen Suprapto Ponorogo

Dinamika Aktual

Kehabisan Kantong , Donor Darah Hari Bhakti Adhyaksa ke 64 Kejari Ponorogo

Dinamika Aktual

Bupati Sugiri : Dicarikan Solusi agar minat sekolah di SDN tidak menurun terus

Dinamika Aktual

Melalui REC Pemkab Ponorogo dan PLN Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon

Dinamika Aktual

Pilkada Ponorogo 2024 Siap Dilaunching