DUTANUSANTARAFM.COM : Drh. Marga Eka Ihsan Fauzi , dokter hewan swasta yang sempat berkunjung ke kandang peternak Astrogio Dusun Ngimput Rt 16/01 Desa Purwosari Kecamatan Babadan menyampaikan penyebab banyaknya sapi mati dimasa pemulihan PMK bukan akibat varian baru. Namun karena terjadi kembung pada perut sapi yang dalam bahasa kedokteran hewan di sebut Bload. Bloat yaitu keadaan dimana rumen mengembang atau membesar akibat kelebihan gas yang tidak bisa cepat keluar. Kasus ini terutama terjadi pada sapi yang terinfeksi PMK dan dalam kondisi ngebrok alias tidak bisa berdiri. Banyak faktor yang mempengaruhi sapi tersebut tidak dapat berdiri , diantarannya kekurangan energi, kalsium dan magnesium. Akibat terlalau lama rebah akhirnya menyebabkan kembung.
Drh. Marga Eka Ihsan Fauzi menjelaskan banyak kasus ditemukan sapi mati pada fase penyembuhan dari PMK . Setelah diteliti ternyata penyebabnya adalah kembung . Kembung tersebut disebabkan karena beberap hal. Diantarannya ,akibat sapi kekurangan energy , kalsium dan magnesium akhirnya menyebabkan sapi ambruk dan hanya bisa rebahan . Karena terlalu lama ambruk misalnya hingga 4 hari maka menyebabkan kembung. Kembung juga disebabkan oleh pola makan.
“Saat sakit terkena PMK , sapi kan tidak nafsu makan maka perut kosong kemudian saat fase pemulihan dikasih comboran dalam jumlah banyak. Ini juga menyebabkan kembung . Selain itu setelah 4 hari ngebrok kemudian posisinya dibalik karena luka juga menyebabkan peredaran darah seperti kaget, “ungkap Drh. Marga.
Drh. Marga menyarankan kepada peternak untuk mengatur pola maka secara bertahap saat fase penyembuhan dan pemulihan apalagi bagi sapi yang rebah. Pakannya untuk sementara mengunakan hijuan saja, dikasih empon –empon, kemudian comborannya di kurangi.
“ Saa sakit terkena PMK rata-rata sapi tidak nafsu makan sehingga perut kosong, terus waktu pemulihan langsung dikasih comboran dalam jumlah besar karena mumpung mau. Akibatnya perutnya kaget sehingga terjadi kembung. Kembung ini menekan ke semua organ tubuh termasuh paru- paru sehingga menyebabkan sesak nafas dan berakhir dengan kematian . Selain itu tekanan akibat kembung juga menyebabkan pecahnya pembuluh darah pada sapi, “terang sang dokter. (wid)