Home / Dinamika Aktual / Highlight News / Kabar Kota Kita

Selasa, 13 Desember 2022 - 17:17 WIB

Belasan KWT Ponorogo Unjuk Kebolehan Kreasi Ketahanan Pangan Lokal B2SA

INOVATIF : Anggota KWT Sri Tanjung Desa Sukosari, Babadan menunjukkan olahan dendeng jantung pisang hasil kreasi kelompok dalam ajang Lomba Tumpeng di Dispertahankan Ponorogo, Selasa (13/13/2022).

INOVATIF : Anggota KWT Sri Tanjung Desa Sukosari, Babadan menunjukkan olahan dendeng jantung pisang hasil kreasi kelompok dalam ajang Lomba Tumpeng di Dispertahankan Ponorogo, Selasa (13/13/2022).

Dutanusantarafm.com- Belasan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) berperan aktif dalam sistem ketahanan pangan di Kabupaten Ponorogo. Buktinya mereka unjuk kebolehan dalam kreasi lomba olahan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dalam gelaran lomba Tumpeng Acara Temu Tani, Selasa (13/12/2022).

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Maksun mengatakan ajang kreasi tersebut merupakan salah satu bentuk promosi kepada masyarakat luas. Bahwasannya, masyarakat Ponorogo juga mampu memproduksi pangan berbahan dasar selain beras. Seperti ketela, gaplek, jagung, scan jenis umbi lainnya.

“Ajang lomba tumpeng berbahan lokal ini, sebagai media promosi agar masyarakat tahu dan kenal dengan bahan makanan alternatif. Tapi tetap bergizi seimbang, sehat, dan aman,” katanya.

Maksun mengklaim jika kegiatan promosi itu penting. Karena salah satu kesiapan ketahanan pangan, bisa di support oleh pangan lokal.

Menurutnya, ketika terjadi kendala pada bahan pangan mainstream yakni beras maka masyarakat tidak perlu lagi kebingungan mencari pangan alternatif.

Pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) mulai dicanangkan karena kebutuhan gizi tiap individu berbeda-beda dan tidak dapat disamaratakan.

Pangan beragam artinya terdapat bermacam-macam jenis makanan,baik hewani maupun nabati, sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin dan juga mineral.

INOVATIF : Sejumlah anggota KWT saat memamerkan produk olahan pangan B2SA di kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Ponorogo, Selasa (13/13/2022).

 

Sementara itu, inovasi pangan B2SA ditunjukkan KWT Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan. Dalam kesempatan itu, kelompoknya membuat printil daging Lele. Biasanya, printil berbahan baku daging sapi.

Trina Mudhofir, pembina KWT Kelurahan Kertosari memilih inovasi tersebut karena salah seorang anggotanya merupakan peternak Lele.

“Cara mengolahnya juga mudah, daging Lele cukup di filet terlebih dahulu. Lalu dicampur dengan putih telur, dan direbus di air mendidih. Setelah itu diberi bumbu merah seperti biasa,” imbuhnya.

Selain printil Lele, beragam kreasi makanan olahan juga disajikan para anggota KWT lainnya. Seperti aneka pangan olahan dari KWT Sri Tanjung Desa Sukosari, Babadan yang menyajikan dendeng jantung pisang, tumpeng tiwul, gulai daun kelor.

Serta sajian dari KWT lain, berupa teh bunga telang, tumpeng singkong sawut dan masih banyak lag. (Umi Duta)

 

Berita ini 146 kali dibaca

Share :

Baca Juga

Dinamika Aktual

Penularan TBC pada Anak Harus Diwaspadai

Dinamika Aktual

Rumah Pedagang Sayur di Gontor Diobrak-abrik Pencuri, Saat Ditinggal Tarawih

Dinamika Aktual

Harga Ayam Potong Dari Peternak Saat Ini RP 21 Ribu /Kg

Dinamika Aktual

Fogging DBD di Lingkungan Kelurahan Kepatihan, Upaya Pencegahan Selain 3M Plus

Dinamika Aktual

Los Pasar Banu Baosan Kidul Ngrayun Ambruk, Diterjang Angin Kencang

Dinamika Aktual

Pohon Tumbang di Ngebel, Akibatkan Sejumlah Bangunan Rusak

Highlight News

Takjil Unik Dari Bidluh Dipertahankan Ponorogo, Ada Migornya

Dinamika Aktual

Pasien DBD Di RSUD Hardjono Ponorogo Meningkat Tajam, 3 Bulan Terakhir