Bantu Pulihkan Ekonomi Petani, Babadan Gerakkan Desa Dan Kelurahan Tanam Bunga Dan Pohon

DUTANUSANTARAFM.COM : Pemerintah Kecamatan Babadan menggerakkan 12 desa dan 3 kelurahan untuk menanam bunga dan pohon di musim penghujan untuk menggairahkan semangat masyarakat yang sempat terpuruk karena pandemi covid-19. Di tengah melandainya angka Covid-19 di Ponorogo yang tinggal 11 orang , masyarakat Kecamatan Babadan melakukan gerakan penghijauan Jumat ( 12/11/2021) . Mereka menanam bunga jenis Daisy, Cengger Wilah , Kertasan, Kenikir dan Pohon Tabebuya di sepanjang jalan Ponorogo-Madiun tepatnya di kawasan kantor Kecamatan Babadan. Penanaman bunga itu sesuai dengan instruksi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Penanaman, selain untuk estetika atau keindahan juga untuk membantu pemulihan ekonomi petani di tengah pandemi covid-19. Karena penanaman bunga ini mampu untuk meminimalisir serangan hama sehingga penggunaan pestisida semakin berkurang dan pengeluaran petani untuk beli pestisida juga akan berkurang. Pemulihan ekosistem sawah lewat penanaman bunga ini secara tidak langsung akan melestarikan keanekaragaman hayati. Selain menanam bunga, juga diinstruksikan menanam tanaman keras untuk menyimpan air serta mencegah erosi tepi jalan .
“Saya sudah mengirimkan surat ke desa –desa untuk melakukan gerakan ini. Surat juga saya kirimkan ke Koordinator Penyuluh Pertanian. Desa bisa memberdayakan kelompok tani dan Kelompok wanita tani dan lembaga lain untuk melakukan gerakan ini di desanya masing-masing ,
Camat Babadan Suseno menjelaskan , gerakan penanaman bunga dan pohon tidak saja dilakukan di sepanjang jalan Madiun-Ponorogo . Tapi juga seluruh desa –desa juga di instruksikan menanam bunga dan pohon. Musim penghujan yang saat ini sudah mulai stabil menjadi waktu yang cocok untuk menanam. Suseso berharap tanaman bunga selain memberikan nilai keindahan juga memberikan nilai efisiensi biaya bagi petani dalam mengendalikan hama. Jika hama terkendali maka hasil petani juga akan bagus. Sementara untuk penanaman pohon di maksudkan untuk mengimbangi eksploitasi air oleh petani di kawasan wilayah Babadan. Petani menggunakan air bawah tanam untuk pengairan tapi petani juga harus bertanggungjawab menjaga alam dengan melakukan gerakan penghijauan dan biopori untuk menyimpan air di musim penghujan ini. Dengan gerakan ini maka akan meminimalisir tingkat kerusakan alam dan lingkungan.
“ Alhamdulillah masyarakat cukup semangat meski lama tidak beraktivitas yang seperti ini karena pemberlakuan PPKM. Meski dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak mereka bisa berkegiatan melakukan penghijauan, “kata Suseso. (wid)