Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Pariwisata

Selasa, 15 Desember 2020 - 00:43 WIB

Bangkit Ditengah Pandemi, Peternak Ponorogo Mulai Gunakan Teknologi

DUTANUSANTARAFM.COM :  Sejumlah peternak Ponorogo mencoba bangkit ditengah kelesuan ekonomi  akibat pandemi covid-19.  Mereka mulai menggunakan teknologi  yang sebelumnya sudah dilatihkan oleh pemerintah  namun belum diaplikasikan dalam kegiatan beternaknya. Mencoba membangun pertanian terintegrasi , peternak Ponorogo mulai memanfaatkan semua potensi yang ada disekitarnya. Termasuk pemanfaatan limbah rumah tangga untuk ketersediaan pakan ternak . Seperti yang dilakukan oleh peternak di Desa Lembah Kecamatan Babadan , Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan dan Desa  Wayang Kecamatan Pulung pada Senin ( 14/12/2020). Peternak yang tergabung dalam Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) Lembah ini bersama sam membuat pakan fermentasi.

“Kemarin , kami ini bersama sama ikut dalam pelatihan pembuatan pakan fermentasi yang diselenggarakan oleh Kemenaker namun belum kita terapkan. Baru sekarang ini kita tergugah untuk memulai hal baru dengan teknologi baru . Kita mencoba memanfaatkan semua potensi yang ada disekitar kita untuk menyokong peternakan. Kita melakukan proses pembuatan pakan fermentasi sehingga kedepan tidak perlu repot repot ngarit lagi,”jelas Agus Widodo, peternak asal Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan.  

Menurut Agus Widodo, dengan pengolahan pakan hijauan menjadi pakan fermentasi maka mengurangi limbah dari pakan itu sendiri. Selain itu menghemat waktu para peternak. Peternak cukup menggiling pakan dalam satu hari namun bisa untuk cadangan hingga satu buan kedepan.

“ Jika memakai cara tradisional setiap hari harus keliling ngarit. Kalau hujan kebingungan karena  pakannya terlalu basah , kalau kemarau juga kebingungan karena sulit mencari rumput,”terang  Agus.

Hal senada juga di sampaikan Maryono , anggota peternak dari desa Wayang Kecamatan Pulung. Untuk sampai ke sekertarian KKBM Lembah sebenarnya  perjalanan membutuhkan waktu sekitar 30 menit . Namun, demi  mendapatkan ilmu, meraih sukses  dan bangkit ditengah pandemi covid-19 nekat bergabung dengan peternak peternak dari wilayah lainnya.

“Luar biasa , ketika bersama peternak peternak lain kita bisa saling menyemangati. Meski sempat melesu karena harga sapi yang turun tapi kita tidak putus asa. Kita mencoba bangkit dengan beternak kambing yang saat ini hargannya cukup stabil. Dengan pembuatan pakan fermentasi  beban pekerjaan untuk negarit akan semakin ringan, “jelas Maryono, kepada Dutansuantarafm.com (14/12/2020). (wid)   

Share :

Baca Juga

Highlight News

Monumen Ponorogo Zero Knalpot Brong bentuk “Reyog” diresmikan

Highlight News

Kasus Penganiayaan Santri  Nurul Tauhid , Polsek Nunggu Teradu Pulang

Highlight News

Tembok rumah warga Pohijo Sampung jebol, diterjang longsor

Highlight News

Empat Pengendara motor tergelincir akibat jalan licin oleh bbm solar

Highlight News

Warga Kunti Grudug Padepokan Nurul Tauhid Tuntut Penutupan

Highlight News

Longsor menutup akses menuju obyek wisata Telaga Ngebel

Highlight News

Calendar of Event 2025 Kabupaten Ponorogo, Bupati Sugiri masukkan dua agenda unggulan

Highlight News

Korban Penganiayaan Oleh Pimpinan Padepokan di Kunti Pertanyakan Kasusnya ke Polres Ponorogo