DUTANUSANTARA:FM-Kasus penyebaran virus corona di beberapa daerah di Indonesia ikut berdampak terhadap menurunnya jumlah pembesuk warga bidaan yang ada di rutan kelas dua B Ponorogo. Rutan Ponorogo belakangan ini tidak lagi ramai dengan keluarga pembesuk yang ingin bertemu dengan warga binaan, pada jam-jam yang ditentukan. Kalau biasanya dalam sehari ada sekitar seratus orang pembesuk atau pengunjung, setelah kasus corona ini jumlah pembesuk setiap hari tidak sampai empat puluh orang.
Kepala Rutan Kelas 2B Ponorogo Arya galung mengatakan selain berkurangnya jumlah pembesuk, waktu berkunjungpun juga tidak selama biasanya. “ paling lama mereka sekitar sepuluh menit saja bertemu dengan warga binaan dan setelah itu Pulang,” ungkap Arya. Padahal biasanya mereka menghabiskan waktu berkunjung untuk bertemu atau ngobrol di dalam rutan. Arya menjelaskan pembesuk warga binaan banyak yang berasal dari kabupaten Ponorogo saja, sedangkan untuk luar kabupaten Ponorogo sudah jarang yang datang. Hal itu bisa jadi karena mereka lebih memilih berada di rumah daripada pergi keluar kota untuk mencegah resiko penularan virus corona.
Warga masyarakat saat ini sudah banyak yang paham bagaimana caranya mencegah penyebaran virus corona, selain mengurangi bepergian, dengan menerapkan pola hidup sehat. Karena itu warga binaan yang ada di dalam rutanpun bisa memahami jika mereka tidak lagi sering di kunjungi keluarganya. Namun begitu tidak sedikit keluarga mereka yang datang dengan mengirim barang ke rutan Ponorogo. ” jika tidak ketemu pengiriman barang masih sering dilakukan oleh keluarganya,” terang Arya kembali.
Sementara itu Rutan Ponorogo saat ini juga membatasi jumlah pembesuk warga binaan, hanya keluarga inti saja yang diperbolehkan bertemu.Untuk bertemu mereka harus mencuci tangan dengan sabun dan air terlebih dahulu yang telah disediakan di dalam rutan. (san)
