DUTANUSANTARAFM.COM: Ponorogo- Kementerian Kesehatan memastikan bahwa vaksin Covid-19 merek Moderna dan Pfizer dapat digunakan untuk kelompok masyarakat umum. Namun, khusus vaksin Covid-19 merek Moderna masih diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan atau nakes yang berjuang digaris depan pandemi Covid-19, sebagai booster atau vaksin dosis ketiga. Meski demikian, peluang untuk memberikan vaksin moderna kepada masyarakat umum juga terbuka. Hal itu sebagaimana dikatakan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Dinas Kesehatan Ponorogo Heni Lastari.
“Sebenarnya vaksin Moderna ini juga berpeluang di berikan kepada masyarak atau umum namun harus dengan permintaan masyarakat sendiri karena KIPInya tinggi, khawatir jika bukan karena permintaan sendiri menimbulkan polemik, “ungkapnya.
Hanya saja Heni menegaskan pihaknya hanya akan memberikan dosis vaksin moderna kepada masyarakat atas permintaan sendiri. Atau kelompok masyarakat yang telah memiliki pengetahuan tentang efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) vaksin Moderna. Sebagaimana diketahui vaksin Moderna memiliki efek samping atau KIPI yang yang cukup tinggi. Hal ini sebagai konsekuensi ilmiah vaksin moderna atau mRNA-1273, yang diketahui memiliki efikasi atau tingkat ingkat kemanjuran sebesar 94,1% berdasarkan data dari produsen, dan uji klinis skala besar berkelanjutan.
“Saat ini sudah tiba tambahan 2000 dosis vaksin booster moderna yang sebagian dapat digunakan bagi masyarakat, selain untuk memenuhi kekurangan dosis bagi para nakes. Bahkan sebagai tenaga kesehatan heni menceritakan KIPI atau efek samping yang ia rasakan. Namun hal itu wajar sebagai reaksi tubuh yang sedang membentuk antibody, “kata Heni Lestari
Menurut Heni diperlukan kesadaran masyarakat yang tinggi sehingga tidak perlu berpolemik soal vaksin agar segara terbebas dari pandemi Covid-19. Sebagaimana diketahui selain bagi para nakes, vaksin Covid-19 produksi Moderna akan diperuntukkan bagi publik yang belum mendapatkan vaksinasi sama sekali, khususnya ibu hamil atau masyarakat yang memiliki komorbid.
“Untuk tantangan ini kita semua harus saling gotong royong untuk melakukan sosialsiasi dan pendekatan kepada masyarakat,”terang Heni. (WID)
