Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Jumat, 28 Mei 2021 - 18:09 WIB

Demi Kemanusiaan dan Kesetaraan, Bupati Ponorogo Bebaskan ODGJ Dari Pasungan

Bupati Sugiri Sancoko  ngrobrol dengan ODGJ dan keluarganya

Bupati Sugiri Sancoko ngrobrol dengan ODGJ dan keluarganya

DUTANUSANTARAFM.COM :  Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) , tetap warga negara yang mempunyai hak yang sama seperti yang lain. Baik , hak administrasi maupuan hak mendapatkan pelayanan kesehatan serta hak untuk sejahtera.  Pememrintah kabupaten Ponorogo mentargetkan   pada  Juni mendatang   wilayahnya  bebas pasung. Proses menuju bebes pasung ini  terus diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan membebaskan  para ODGJ dari pasungan. Para ODGJ  yang terdata di dinas kesehatan terus dilakuakan pengobatan dan upaya penyembuhan secara  medis .

Sebagaimana yang dilakukan langsung oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Jumat (28/5/2021) terhadap seorang warganya bernama Edi Rohmat (39) yang telah dipasung selama 15 tahun. Kang Giri  melepaskan  ODGJ di Dukuh Wotan RT 01/02 Desa Ngumpul, Kecamatan Balong, Ponorogo  dari rantai  yang telah memasungnya .  Ada 15 warga ODGJ Ponorogo dalam keadaan terpasung dan ditargetkan bebas semuanya awal bulan Juni 2021 ini.

“Ada sekitar 15 orang, Sudah kami mulai beberapa hari lalu. Mudah-mudahan bulan Juni sudah tuntas tidak ada lagi pasung.  Kita ini menunjukkan bahwa negara hadir untuk wargannya. Kita ingin membantu kesembuhan mereka  dan kesejahteraannya. Tolong  kepada warga sekitar  dan semuanya jangan dikucilkan dan jangan di cibir . Ayo kita bantu bersama -sama  ,” terang Sugiri.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko usai melepas pasung salah satu warganya tersebut, meminta masyarakat apabila menemui atau memiliki kerabat yang dipasung agar tidak ragu untuk melaporkannya agar segera mendapatkan penanganan.

Sementara itu Parmi orang tua Edi tak kuasa menahan rasa harunya saat putra kesayangannya terbebas dari belenggu pasung. Ia mengaku telah menempuh  berbagai cara untuk menyebuhkan anak keduannya tersebut. Berbagai rumah sakit jiwa baik Solo, Surabaya  dan Nganjuk sudah didatanginnya . bahakn harta bendannya  habis untuk mengobatkan anaknya ini.

“Asal Kulo usaha mboten kirang -kirang. Mugi-mugi sageto tuntas. 15 tahun ngrawat kiyambak. Rumah sakit pundi-pundi  pun Kulo lampahi.( usaha saya tidak kurang, semoga ini semua segera tuntas. 15 tahun saya merawat sendiri. Rumah sakit manapun sudah saya jalani,” ungkap Parmi dalam bahasa Jawa .

Parmi bercerita anak laki-lakinya tak memiliki riwayat aneh sejak kecil bahkan secara keturunan tidak ada. Hanya saja kejanggalan mulai terjadi sepulang nya merantau kerja sebagai TKI di Malaysia pasca lulus SMA. Setahun bekerja di Malaysia , Edi mengalami kebingungan dan kerisauan dan akhirnya seperti sekarang .

Di informasikan, lepas pasung merupakan salah satu program dalam Program 99 Hari Kerja pasangan Bupati-Wabup Ponorogo Sugiri Sancoko-Lisdyarita.  Program ini selain kemanuaisaan juga  sebagai wujud kesetaraan dan hak yang sama bagi semua warga. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Empat sumur dalam akan dibangun di 4 desa langganan kekeringan Ponorogo

Hukum dan Politik

Si Udin Jadi Buruan Media Gara- Gara Jadi Dewan PPP

Highlight News

Paska Dilantik, Ketua DPRD Ponorogo Ajak Para Anggota Dewan Tak Khianati Rakyat

Highlight News

Lagi-lagi head to head, Ipong mengaku deg-degan, merinding namun bahagia

Highlight News

KPU Ponorogo gandeng RSPAL dr.Ramelan untuk tes kesehtan paslon

Highlight News

Ali Mufthi Jabat Plt Ketua DPD Golkar Ponorogo

Highlight News

Bersama Koalisi Kemenangan Rakyat Sugiri Sancoko-Lisdyarita Mendaftar di KPU Ponorogo

Highlight News

Tak kapok, Pria ini tiga kali ketangkap mencuri uang kotak amal