Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Kamis, 7 Januari 2021 - 19:59 WIB

Kedelai Lokal Tak Mampu Suport Kebutuhan Ponorogo

Kedelai lokal tak mampu penuhi industri  tempe dan tahu Ponorogo.

Kedelai lokal tak mampu penuhi industri tempe dan tahu Ponorogo.

DUTANUSANTARAFM.COM : Kebutuhan  akan kedelai sebagai bahan baku  pembuatan tempe , tahu  dan Susu kedelai di wilayah Kabupaten Ponorogo  sebagaian besar dipenuhi oleh kedelai impor .  Hal ini disebabkan hasil panen kedelai lokal tidak mampu menyokong  kebutuhan  di pasar lokal Ponorogo . Karena  petani di kabupaten Ponorogo yang mau menanam  kedelai lokal jumlahnya sangat minim . Jumlahnya lahan tanaman kedelai dibawah 10 ribu hektar . Dari luasan lahan sekitar 10.000 hektar tersebut produksinya  hanya sekitar  10.000 ton saja . Sehingga sangat kurang  untuk memenuhi kebutuhan akan kedelai  untuk industri tempe, tahu dan susu kedelai.

Kepala Bidang  Tanaman Pangan Dan Holtikultura  Dinas  Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo  Medy Susanto menjelaskan keengganan petani Ponorogo untuk menanam kedelai karena  tidak ada jaminan harga  dari pemerintah. Jika padi ada  Harga Eceran Tertinggi (HET ) yang di tentukan oleh pemerintah  namun untuk kedelai tidak ada. Padahal menanam  kedelai ini lebih rumit karena benihnya harus hasil panen terbaru dan musimnya atau waktunya harus tepat .

“Terlambat bebebrap hari saja aja dari musim tanam , tumbuhnya tidak bisa maksimal alias puter atau menguning. Belum serangan hama ulat. Pengolahan paska panennya juga lebih rumit tapi hargannya dari petani hanya sekitar  Rp.3.000 an per kg. Inilah yang membuat petani malas menanam .Petani tidak punya sisa lebih ,”jelas Medy Susanto.

Medy Susanto menjelaskan bahwa pada tahun 90 an Ponorogo termasuk wilayah sentra tanaman kedelai. Bahkan Kementan sudah menetapkan tanaman kedelai lokal Gepok  Kuning dan Gepok Ijo sebagai  varietas yang diakui dan dikembangkan . Namun program tersebut macet alias tidak berjalan . dan untuk memulai kembali butuh waktu yang lama dengan biaya yang besar karena harus  mencari lagi varietas lokal Gepok Ijo dan Gepok Kuning  yang  sekarang ini sudah mulai menghilang . (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Empat sumur dalam akan dibangun di 4 desa langganan kekeringan Ponorogo

Hukum dan Politik

Si Udin Jadi Buruan Media Gara- Gara Jadi Dewan PPP

Highlight News

Paska Dilantik, Ketua DPRD Ponorogo Ajak Para Anggota Dewan Tak Khianati Rakyat

Highlight News

Lagi-lagi head to head, Ipong mengaku deg-degan, merinding namun bahagia

Highlight News

KPU Ponorogo gandeng RSPAL dr.Ramelan untuk tes kesehtan paslon

Highlight News

Ali Mufthi Jabat Plt Ketua DPD Golkar Ponorogo

Highlight News

Bersama Koalisi Kemenangan Rakyat Sugiri Sancoko-Lisdyarita Mendaftar di KPU Ponorogo

Highlight News

Tak kapok, Pria ini tiga kali ketangkap mencuri uang kotak amal