Dutanusantarafm.com- Pagelaran reyog setiap tanggal 11 kembali dilanjutkan setelah tiga bulan sempat dihentikan karena covid 19. Namun karena masih dimasa pandemi korona, banyak rambu yang harus dipenuhi saat pagelran reyog kembali dilangsungkan. HaL itu disampaikan wakil Bupati Ponorogo Soerdjarno saat melaunching pelayanan publik era new normal dengan sertifikat elektornik dan pagelaran reyog tanggal 11 di balai desa Serangan kecamatan Sukorejo, Sabtu 11 Juli 2020 sore,
Wabub mengatakan era new normal maka disiplin protokol kesehatan harus dijalankann oleh para pemain kesenian reyog. Misalnya memakai masker,penutup wajah, menjaga jarak.sering cuci tangan dengan sabun, jumlah pemain dibatasi, cakotan dadak merah tidak boleh dipakai bergantian, dan aturan lainnya. Sedangkan menyangkut penonton misalnya kursi yang disediakan dibatasi 30an buah, dengan jarak diatur sampai 1.5 meter, penonton berdiri harus menjaga jarak, memakai masker , disiplin dan tertib. “ tertib adalah hal penting untuk penonton karena seringkali orang tua mengajak anak-anak menonton reyog” ungkapnya.
Era sekarang ini semuanya bisa merasakan dampak dari penyebaran koronam termasuk terhadap seni budaya. Tetapi upaya melestarikan budaya reyog yang dicintai masyarakat Ponorogo dengan kekhasannya, yang begitu bagus, cantik, dinamika tarian, gamelan yang luar biasa harus teruss dilanjutkan. “ Reyog Ponorogo adalah Modal sangat berharga yang harus dilestarikan bersama” tambahnya.
Karena itu wabub memohon semua saja agar mentaati protokol kesehatan, selalu jaga ketertiban, dengan meningkatkan kesadaran bersama. Karena yang dialami sekarang adalah musibah yang bukan hanya terjadi Indonesia. Kepada Media wabub berpesan untuk tidak henti-hentinya membantu menginformasikan ke masyarakat dalam menangani virus korona. Sehinggga masyarkat bisa melaksanakan himbauan pemerintah dengan sebaik-baiknya. (san)
