Dutanusantarafm.com-Kepala Bappeda Ponorogo Sumarno mengatakan metode penelitian sampling sengaja diterapkan agar diperoleh data calon penerima Bansos Pemkab untuk terdampak covid 19 yang betul-betul sesuai kriteria. Kriterianya bukan hanya keluarga tidak mampu tetapi juga betul-betul terdampak korona.
Daftar calon penerima bansos Pemkab yang akan disampling adalah sebanyak 23 ribu kk. Awalnya jumlah calon penerima bansos yang diusulkan lewat desa/kelurahan sebanyak 48 ribu kk. Setelah divalidasi data saat ini menyisakan 23 ribu kk tersebut. Sampling oleh petugas lapangan dilakukan di 179 desa di Ponorogo dengan jumlah sampling setiap desa berfariatif tergantung data yang diusulkan. ” sampling dalam seminggu kedepan ini ditarget rampung, sambil menunggu turunnya data penerima jps dari propinsi” ungkapnya.
Penggunaan metode sampling untuk menyaring data dengan margin error 5 persen ini seperti yang diharapkan Bupati Ipong Muchlissoni agar pemberian bansos tidak salah sasaran. ” Karena penggunaan anggaran untuk bansos ini harus bisa dipertanggungjawabkan” terangnya.
Sumarno menambahkan dengan metode sampling maka petugas bisa mengecek dan mencocokkan daftar yang diusulkan dengan kondisi dilapangan yang sebenarnya. Apakah benar-benar telah memenuhi syarat apa tidak. ” Pemkab tidak menentukan kuota penerima bansos melainkan berapa jumlah kk yang dinilai layak mendapatkan bansos. Karena sudah banyak macam bantuan yang diberikan oleh pemerintah mulai dari pusat, propinsi, kabupaten, sampai BLT DD ” pungkasnya. (san)
