Home / Highlight News / Hukum dan Politik / Kabar Kota Kita

Kamis, 2 Maret 2023 - 14:35 WIB

Waspada !!!! Penyakit LSD Mulai Merebak di Ponorogo

Sudarto  peternak sapi Desa  Lembah Kec. Babadan seperti putus asa. Paska 2ekor  sapinya mati karena PMK , kini sapinya terkena LSD.

Sudarto peternak sapi Desa Lembah Kec. Babadan seperti putus asa. Paska 2ekor sapinya mati karena PMK , kini sapinya terkena LSD.

DUTANUSANTARA FM.COM :  Ponorogo – Kasus Penyakit  LSD  atau Lumpy Skin Disease di Ponorogo sudah merembet ke beberapa Kacamatan saat ini . Padahal  pada  Selasa (  21/02/2023 ) kemarin penyakit LSD ini  baru ada di kecamatan  Sooko, Sampung dan Pulung. Sekarang ini sudah merembet di Kecamatan  Jenangan Desa  Mrican  dan  Desa Lembah Kecamatn Babadan . Dinas Pertanian Ketahanan  Pangan   dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo  mencatat  awal  Februari   jumlah sapi yang terjangkit LSD baru 3 ekor. Kemudian , Selasa (21/2/2023) data Dipertahankan menunjukkan peningkatan  menjadi 49 ekor . Kemungkinan saat ini  kasus LSD di Ponorogo  terus bertambah jumlahnya  seperti yang terjadi di Desa Lembah Kecamatan Babadan  .

“Kemarin Saya Sudah melaporkan ke desa . Katannya desa sudah melaporkan ke petugas dinas pertanian, “kata Sudarto , Peternak asal Desa lembah yang sapinnya terkena LSd sejak 4 hari yang lalu.

Sudarto  (40th) petenak  asal  Dusun Ngijo Desa Lembah Kecamatan  Babadan  merupakan salah satu korban PMK  juga.  2 Ekor sapinya  mati akibat PMK namun  tidak masuk dalam  penerima kompensasi  baik dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo maupun Kementrian  Pertanian karena faktor informasi yang tak tersampaikan ke tingkat bawah.

Kepada Dutanusantarafm.com , Rabu (01/03/2023)  Sudarto menyampaikan  sapinya ditemukan  ada gejala bentol –bentol sekitar 4 hari yang lalu.  Pihaknya sudah melaporkan ke desa kemudian pihak desa sudah melaporkan ke  paramedis veteriner pemerintah . Namun sampai , Rabu ( 01/03/20230)   belum ada petugas yang datang . Agar sapinya terselamatkan  maka Sudarto meminta bantuan dokter swasta  .

“ Kalau menunggu petugas pemerintah bisa kelamaan ya terpaksa saya meminta bantuan  dokter swasta  bayar secara mandiri.   Saya mohon kepada pemerintah lebih cepat merespon kebutuhan masyarakat  karena ternak ini menyangkut nyawa dan satu-satunnya tabungan petani . Saya juga memohon kepada pemerintah desa  agar setiap informasi regulasi kebijakan  tolong disampaikan  ke tingkat bawah  jangan mandeg sampai ke desa tapi rakyatnya gak tahu karena yang menderita rakyat  , “terang Sudarto.

Di informasikan   penyakit LSD pada sapi ini  disebabkan oleh virus ini termasuk dalam keluarga Poxvirus dan menyebar melalui gigitan serangga yang terinfeksi, seperti nyamuk  dan agas (sejenis lalat kecil). Gejala LSD pada sapi termasuk demam, pembesaran kelenjar limfe, dan perkembangan benjolan kulit atau nodul yang khas. Benjolan tersebut dapat berbeda ukurannya dan dapat ditemukan pada kulit kepala, leher, dan tubuh. Dalam kasus yang parah, penyakit ini dapat menyebabkan kematian. (wid)

Share :

Baca Juga

Highlight News

Empat sumur dalam akan dibangun di 4 desa langganan kekeringan Ponorogo

Hukum dan Politik

Si Udin Jadi Buruan Media Gara- Gara Jadi Dewan PPP

Highlight News

Paska Dilantik, Ketua DPRD Ponorogo Ajak Para Anggota Dewan Tak Khianati Rakyat

Highlight News

Lagi-lagi head to head, Ipong mengaku deg-degan, merinding namun bahagia

Highlight News

KPU Ponorogo gandeng RSPAL dr.Ramelan untuk tes kesehtan paslon

Highlight News

Ali Mufthi Jabat Plt Ketua DPD Golkar Ponorogo

Highlight News

Bersama Koalisi Kemenangan Rakyat Sugiri Sancoko-Lisdyarita Mendaftar di KPU Ponorogo

Highlight News

Tak kapok, Pria ini tiga kali ketangkap mencuri uang kotak amal